Puisi: Masjid Agung Al-Falah (Karya Dimas Arika Mihardja)

Puisi "Masjid Agung Al-Falah" karya Dimas Arika Mihardja adalah sebuah puisi yang menggambarkan pesan religius tentang pentingnya kembali kepada ....
Masjid Agung Al-Falah

Sebuah rumah putih tak letih menunggumu
menumpahkan rindu. Masihkah engkau berlalu
ketika azan memanggilmu? Cucilah dirimu dari kurap waktu
Kenapa engkau termangu memandangku?
Cuci tangan dan kakimu
masuklah ke serambi hatiku.

Beribu hari aku berdiri di sini
tetapi kenapa engkau kalap menangkap isyarat?
Aku lebih besar dari meja bilyar
tetapi engkau lebih memilih berjudi dengan nasib
berpusar-pusar di tengah pasar
tak letih menawar agar-agar.

Aku menjulang melebihi gunung kerinci
tetapi engkau masih juga bingung menghitung makna rezeki
Aku megah di atas sepucuk Jambi sembilan lurah
tetapi engkau masih juga gelisah.

Pulanglah ke rumah: tumpahkan segala desah
masuklah ke dalam hatimu sendiri
di sana tegak mimbar kayu jati:
agama ageming ati.

Islamic Centre, 1994

Analisis Puisi:
Puisi "Masjid Agung Al-Falah" karya Dimas Arika Mihardja adalah sebuah puisi yang menggambarkan pesan religius tentang pentingnya kembali kepada Tuhan dan mengisi hati dengan keimanan. Dalam analisis ini, kita akan membahas tema, nada, perasaan, amanat, diksi, imaji, kata konkret, majas, rima, ritma, versifikasi, dan tipografi yang terkandung dalam puisi ini.

Tema: Tema utama dalam puisi ini adalah panggilan untuk kembali kepada agama dan Tuhan. Puisi ini mencerminkan keinginan untuk membangkitkan keimanan dan kesadaran akan pentingnya menjalani hidup dengan penuh kepercayaan dan ketakwaan kepada Tuhan.

Nada: Nada puisi ini tampak lugas dan memukau. Penyair menyampaikan pesan dengan tegas dan kuat, sehingga membawa pembaca masuk ke dalam suasana perenungan dan pemahaman mendalam tentang agama.

Perasaan: Perasaan yang terpancar dari puisi ini adalah keinginan untuk menyadarkan dan mengajak pembaca untuk lebih mendalam dalam menjalani kehidupan beragama. Terdapat rasa kepedulian dan kasih dari penyair terhadap pembaca untuk lebih mendalami makna agama dalam hidup.

Amanat: Amanat yang ingin disampaikan dalam puisi ini adalah pentingnya kembali kepada akar keimanan dan menjalani hidup dengan penuh kesadaran akan agama. Pembaca diingatkan tentang arti penting agama dan kepercayaan sebagai pegangan dalam kehidupan.

Diksi dan Imaji: Penggunaan kata-kata yang kuat dan gambaran imaji yang indah membantu menciptakan suasana religius dalam puisi ini. Penyair menggunakan diksi yang tepat untuk menyampaikan pesan-pesan religius secara jelas dan menyentuh hati.

Kata Konkret dan Majas: Dalam puisi ini, terdapat penggunaan kata-kata konkret yang menggambarkan rumah putih, azan, kurap waktu, serambi hati, dan lain-lain. Selain itu, terdapat penggunaan majas personifikasi pada bagian "Aku lebih besar dari meja bilyar / tetapi engkau lebih memilih berjudi dengan nasib" yang memberikan ungkapan batin bagi masjid.

Rima, Ritma, dan Versifikasi: Puisi ini tidak mengikuti pola rima yang konsisten, tetapi memiliki ritma yang mengalir dengan baik. Versifikasi puisi ini terdiri dari beberapa baris yang berbeda panjangnya, memberikan kekayaan irama dan ritme yang menarik.

Tipografi: Tipografi puisi ini sederhana, namun tata letak baris-baris yang bervariasi membantu dalam membaca dan memahami makna yang terkandung dalam puisi ini dengan lebih mendalam.

Puisi "Masjid Agung Al-Falah" karya Dimas Arika Mihardja adalah sebuah karya sastra yang mengajak pembaca untuk kembali kepada agama dan mengisi hati dengan keimanan. Pesan religius dalam puisi ini disampaikan dengan gaya bahasa yang lugas dan memukau, serta penggunaan imaji yang indah. Puisi ini mencerminkan rasa kepedulian dan kasih penyair terhadap pembaca dalam menghadapi kehidupan beragama. Penggunaan diksi, majas, rima, ritma, dan versifikasi yang baik menghasilkan puisi dengan nada dan perasaan yang kuat, dan tipografi yang sederhana memberikan sentuhan tersendiri dalam membacanya.

Puisi Dimas Arika Mihardja
Puisi: Masjid Agung Al-Falah
Karya: Dimas Arika Mihardja
© Sepenuhnya. All rights reserved.