Puisi: Pagi (Karya Seno Gumira Ajidarma)

Puisi "Pagi" karya Seno Gumira Ajidarma mengajak pembaca untuk merenungkan tentang hubungan manusia dengan alam, pengalaman sehari-hari, dan ....
Pagi


Tentang kabut, embun dan rumput
Tentang timur, angin dan matahari
Tentang desir, desau dan asap.

Kemarin baru saja kau katakan
: kita terlalu banyak bicara
tentang soal-soal yang
mengusik tidur kita.

Yogya, 1975

Sumber: Horison (September, 1976)

Analisis Puisi:
Puisi "Pagi" karya Seno Gumira Ajidarma adalah karya sastra yang singkat namun mengandung makna mendalam. Dengan kata-kata yang sederhana, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang hubungan manusia dengan alam, pengalaman sehari-hari, dan kebijaksanaan dalam berbicara.

Gambaran Alam dan Keadaan Pagi: Puisi ini membuka dengan menggambarkan elemen-elemen alam yang sering terlihat di pagi hari, seperti kabut, embun, rumput, timur, angin, matahari, desir, desau, dan asap. Gambaran ini menciptakan suasana pagi yang khas, memperlihatkan koneksi antara kehidupan manusia dan alam sekitarnya.

Penekanan pada Pembicaraan Berlebihan: Di baris-baris selanjutnya, puisi ini merujuk pada suatu pernyataan yang dibuat sebelumnya, "kita terlalu banyak bicara." Penekanan pada "soal-soal yang mengusik tidur kita" menunjukkan adanya kegelisahan atau gangguan dari pembicaraan yang tidak perlu atau tidak relevan.

Pengalaman Sehari-hari dan Ketentraman: Dengan menyebutkan pembicaraan yang "mengusik tidur kita," puisi ini menggambarkan bagaimana kebisingan percakapan atau pertimbangan berlebihan dapat mengganggu ketenangan. Kemungkinan besar, ini merujuk pada kenyataan bahwa pikiran yang terlalu banyak tentang masalah atau perbincangan tidak penting dapat mengganggu ketenangan pikiran dan jiwa kita.

Kebijaksanaan dalam Berbicara: Puisi ini mengandung pesan tentang kebijaksanaan dalam berbicara dan mengelola perbincangan. Penulis mengajak kita untuk merenungkan betapa pentingnya menilai mana topik yang layak dan bermanfaat untuk dibicarakan dan mana yang sebaiknya dihindari agar kita bisa meraih ketenangan dan kedamaian.

Puisi "Pagi" karya Seno Gumira Ajidarma adalah pengingat tentang pentingnya menata pembicaraan kita dan memilih topik yang bermanfaat dan relevan. Dengan gambaran alam pagi sebagai latar belakang, puisi ini mengajak kita untuk menjaga ketenangan dan kedamaian dalam kehidupan sehari-hari, serta menghindari pembicaraan yang tidak perlu atau mengganggu.

Seno Gumira Ajidarma
Puisi: Pagi
Karya: Seno Gumira Ajidarma

Biodata Seno Gumira Ajidarma:
  • Seno Gumira Ajidarma (menggunakan nama samaran Mira Sato pada awal karirnya) lahir pada tanggal 19 Juni 1958 di Boston, Amerika Serikat.
  • Seno Gumira Ajidarma dikelompokkan sebagai Sastrawan Angkatan 1980-1990-an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.