Puisi: Permata Zamrud di Khatulistiwa (Karya Sitor Situmorang)
Puisi: Permata Zamrud di Khatulistiwa
Karya: Sitor Situmorang
Permata Zamrud di Khatulistiwa
Sejam bertayar dari Ternate sini
di seberang sana di Sidangoli
terdapat kilang plywood
kebanggaan kecamatan
Dalam kompteksnya bekerja ratusan buruh wanita
yang didatangkan dari Jawa. Di dalam kompteks
terdapat asrama mereka, semuanya dikelilingi
pagar kawat berduri
Di gerbang kawat berduri itu
selalu ada jaga bersenjata mencegah
gangguan si hidung belang demi keamanan
jalannya proses produksi di hari siang.
Malam hari lain ceritanya.
Para buruh wanita leluasa ke pantai
melepas lelah, mencari cinta,
berdendang dengan dongeng kuno,
terlebih di malam berbulan, sembari
pohon-pohon raksasa di hutan di lereng gunung,
tempat pengambilan kayu gelondongan,
mendendangkan kisahnya dalam sepi:
Bagaimana besok pagi mesin-mesin penebang
akan muncul merubuhkan pohon demi pohon,
dan traktor-traktor menyeretnya ke pantai,
masuk kilang dan dalam beberapa menit saja
mengolah kayu umur ratusan tahun jadi serbuk,
dengan gigi-gigi baja yang tajam,
kemudian diolah jadi plywood
bakal penghias rumah kaum berada di mancanegara
Cerita amsal abad ke-20
Cerita hutan Amazone, Kalimantan, Sumatra
Cerita pohon-pohon raksasa tergeletak,
telanjang di sisinya, seperti ikan paus terdampar
Cerita hutan yang bukan hutan lagi,
gunung yang segera gundul
dibakar terik matahari
Cerita margasatwa
dan tumbuh-tumbuhan yang bakat tumpas
dan lahan yang akan digusur air hujan
jadi lumpur di dasar laut Nusantara,
dan kilang? Nanti ia pindah, mencari mangsa baru
dan buruh wanita angkatan baru
dari Pulau Jawa,
permata zamrud
di khatulistiwa
lama sudah dirambah.
Puisi: Permata Zamrud di Khatulistiwa
Karya: Sitor Situmorang