Puisi: Rasa Apa yang Terselip di Sana? (Karya Seno Gumira Ajidarma)

Puisi "Rasa Apa yang Terselip di Sana?" karya Seno Gumira Ajidarma memicu pemikiran dan perasaan yang dalam terkait dengan pengalaman ...
Rasa Apa yang Terselip di Sana?


Rasa apa yang terselip di sana?
Angin datang menggetarkan permukaan danau
puluhan helai daun melayang terapung
kita sama-sama tersiksa dengan peristiwa ini.
Siapa menyelipkan aku di sana?
Ada yang berteriak
walaupun angin telah berhenti
Tolong! Kudengar teriakan itu sayup-sayup
di ujung yang lain dari bumi dan angin
kau mencariku di tiap tiupan
seakan kau dengar
aku berteriak-teriak memanggilmu
dari tiap celah angin.


Yogya, 1976

Analisis Puisi:
Puisi "Rasa Apa yang Terselip di Sana?" karya Seno Gumira Ajidarma adalah karya sastra yang memicu pemikiran dan perasaan yang dalam terkait dengan pengalaman manusia dalam situasi tertentu.

Ketidakpastian Identitas: Puisi ini menggambarkan rasa ketidakpastian dan kehilangan identitas. Penyair tampaknya merasa terlempar ke dalam situasi atau tempat yang tidak dikenal dan tidak dapat diidentifikasi.

Kekuatan Alam: Puisi ini menciptakan gambaran alam yang kuat. Angin yang menggetarkan permukaan danau dan daun-daun yang terapung membawa elemen alam ke dalam pengalaman penyair. Ini menciptakan suasana yang dinamis dan kadang-kadang menakutkan.

Rasa Takut dan Kekacauan: Ada elemen rasa takut dan kekacauan dalam puisi ini. Teriakan yang didengar oleh penyair, tetapi siapa yang berteriak, dan siapa yang mendengar, menjadi pertanyaan yang mengganggu. Hal ini menciptakan ketidakpastian dan kebingungan.

Pencarian dan Kehilangan: Puisi ini menggambarkan pencarian yang putus asa. Penyair mencari seseorang atau sesuatu yang tampaknya hilang, dan pencarian ini dilakukan melalui angin, yang bisa dianggap sebagai alam semesta atau alam semesta manusia.

Tema Kejauhan dan Kehilangan: Puisi ini menyiratkan tema kejauhan fisik dan emosional. Ada kejauhan yang memisahkan penyair dari objek yang dicari, dan ada rasa kehilangan yang dalam yang mewarnai pengalaman penyair.

Gaya Bahasa Kiasan: Penyair menggunakan banyak bahasa kiasan dalam puisi ini. Misalnya, "Rasa apa yang terselip di sana?" bisa diartikan sebagai pencarian makna dalam pengalaman yang tidak jelas. "Teriakan" dan "celah angin" mungkin menggambarkan upaya penyair untuk berkomunikasi atau mencari sesuatu.

Pertanyaan yang Terbuka: Puisi ini meninggalkan sejumlah pertanyaan yang terbuka untuk dijawab oleh pembaca. Identitas "aku" dan "kamu" dalam puisi tersebut tidak jelas, dan pertanyaan tentang "teriakan" dan "pengembaraan" menyiratkan sebuah misteri yang tidak terpecahkan.

Puisi "Rasa Apa yang Terselip di Sana?" menciptakan suasana misteri dan ketidakpastian yang kuat. Penyair menggunakan gambaran alam dan bahasa kiasan untuk menggambarkan perasaan pencarian, kehilangan, dan kebingungan yang mendalam. Ini adalah karya sastra yang memancing refleksi tentang arti dan makna dalam pengalaman manusia yang tak terduga.

Seno Gumira Ajidarma
Puisi: Rasa Apa yang Terselip di Sana?
Karya: Seno Gumira Ajidarma

Biodata Seno Gumira Ajidarma:
  • Seno Gumira Ajidarma (menggunakan nama samaran Mira Sato pada awal karirnya) lahir pada tanggal 19 Juni 1958 di Boston, Amerika Serikat.
  • Seno Gumira Ajidarma dikelompokkan sebagai Sastrawan Angkatan 1980-1990-an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.