Puisi: Rumah Sakit (Karya Beno Siang Pamungkas)

Puisi: Rumah Sakit Karya: Beno Siang Pamungkas
Rumah Sakit


Berkilometer dari rumah
dalam ranjang suram dan suster berbau karbol
kuperam rasa sakit yang keparat
kamar itu argonya terus berjalan
di antara selang infus dan kamar operasi
berapakah harga hidup seseorang?


Semarang, 12 Mei 2010

Analisis Puisi:
Dalam puisi "Rumah Sakit" karya Beno Siang Pamungkas, terdapat beberapa hal menarik yang dapat ditemukan. Berikut adalah beberapa poin menarik yang terkandung dalam puisi ini:
  1. Jarak yang terpisah dari rumah: Puisi ini menggambarkan jarak yang jauh antara rumah dan rumah sakit, mengindikasikan pemisahan dan perasaan terasing yang mungkin dialami oleh individu yang sedang berada di rumah sakit. Hal ini mencerminkan perasaan kesendirian dan keterpisahan dari lingkungan sehari-hari.
  2. Lingkungan rumah sakit yang suram: Puisi ini menggambarkan suasana di dalam rumah sakit dengan ranjang yang suram dan bau karbol dari suster. Gambaran ini menciptakan suasana yang tidak nyaman dan mungkin menggambarkan pengalaman penderitaan dan ketidaknyamanan dalam konteks rumah sakit.
  3. Rasa sakit yang tak terhingga: Penyair mengungkapkan rasa sakit yang sangat parah, menggambarkan penderitaan yang intens. Hal ini mengarah pada pertanyaan tentang harga hidup seseorang, menggambarkan penderitaan yang dialami oleh individu di rumah sakit dan mencerminkan pemikiran tentang pentingnya nilai hidup dan harga diri dalam situasi seperti itu.
Puisi ini menggambarkan suasana suram di rumah sakit, dengan penyair merasakan rasa sakit yang tak terhingga. Puisi ini memunculkan pertanyaan tentang harga hidup dan menyentuh tema penderitaan, isolasi, dan ketidaknyamanan yang mungkin dialami oleh individu dalam konteks rumah sakit.

Puisi: Rumah Sakit
Puisi: Rumah Sakit
Karya: Beno Siang Pamungkas
© Sepenuhnya. All rights reserved.