Puisi: Sampit (Karya Raudal Tanjung Banua)

Puisi: Sampit Karya: Raudal Tanjung Banua
Sampit


Di Sampit,
orang-orang pernah merayakan
pikiran sempit,
kota yang lapang menjadi sempit

Ketika kudatang kudengar suara enggang
menjauh di bukit-bukit,
jauh di sebalik hamparan sawit
lengang mengapung di ladang tambang,
lengang mengepung
pikiran dengan jelaga hitam kenangan
: Parenggean, pasar terbakar,
kuburan raya di batas kota
hingga pelabuhan Sungai Mentaya
belum seluas cakrawala,
belum sebatas lupa.


"Puisi: Sampit"
Puisi: Sampit
Karya: Raudal Tanjung Banua
© Sepenuhnya. All rights reserved.