Puisi: Semangka Belah (Karya Raudal Tanjung Banua)

Puisi "Semangka Belah" karya Raudal Tanjung Banua merenungkan hubungan antara seorang anak dan ibunya, serta pengorbanan dan harapan.
Semangka Belah


Semangka belah
semangka bertangkup
Beri aku seiris
daging merah
kata-kata
beserta biji-biji redup
bola mata, agar kertas dan tinta
yang kupunya
pekat tergelar di atas retak
meja dunia

Begini aku menebus
darah dan tubuh ibuku
yang membeku
di celah batu.


Analisis Puisi:
Puisi adalah bentuk ekspresi seni yang memungkinkan penyair untuk menyampaikan pemikiran, perasaan, dan pemaknaan dengan cara yang kreatif. "Semangka Belah" karya Raudal Tanjung Banua adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan kompleksitas hubungan antara penyair dan ibunya, serta pengorbanan dan harapan.

Tema Puisi: Tema utama dalam puisi ini adalah pengorbanan dan harapan. Penyair merenungkan hubungan dengan ibunya, yang tampaknya telah mengorbankan dirinya, mungkin dalam arti harfiah, untuk memberikan hidup kepada penyair. Penyair menciptakan gambaran tentang harapannya untuk menggambarkan kisah hidup dan pengorbanan ibunya.

Gaya Bahasa: Puisi ini menggunakan gaya bahasa yang sederhana dan lugas. Kata-kata yang digunakan oleh penyair sangat jelas dan memunculkan perasaan kejujuran dan ketulusan dalam ungkapan perasaan.

Metafora: Puisi ini menggunakan metafora semangka sebagai representasi dari ibu dan perasaan penyair terhadapnya. Semangka yang dibelah adalah metafora untuk pengorbanan ibunya, dan daging merah semangka mencerminkan perasaan dan harapan penyair.

Pengorbanan dan Penebusan: Puisi ini menciptakan gambaran tentang pengorbanan dan penebusan. Penyair merasa memiliki tanggung jawab untuk menebus dan meneruskan perjuangan ibunya yang "membeku di celah batu." Ini menciptakan perasaan tanggung jawab dan harapan untuk melanjutkan warisan ibunya.

Gambaran Ibunda: Puisi ini menciptakan gambaran yang sangat kuat tentang ibunda yang penuh pengorbanan dan keberanian. Ibu yang diwakili oleh semangka belah adalah simbol dari kasih sayang, pengorbanan, dan kehidupan yang diberikan kepada penyair.

Perasaan dan Warisan: Puisi ini mengungkapkan perasaan penyair terhadap ibunya dan perasaannya tentang warisan yang diterimanya. Penyair ingin menjaga dan meneruskan perasaan dan warisan ibunya melalui kata-kata dan karya tulisnya.

Puisi "Semangka Belah" adalah karya sastra yang singkat namun kuat yang merenungkan hubungan antara seorang anak dan ibunya, serta pengorbanan dan harapan. Raudal Tanjung Banua berhasil menggunakan metafora dan kata-kata yang sederhana untuk menggugah perasaan dan pemikiran tentang hubungan keluarga, pengorbanan, dan harapan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan nilai pengorbanan dan kasih sayang dalam hubungan orang tua dan anak.

"Puisi: Semangka Belah"
Puisi: Semangka Belah
Karya: Raudal Tanjung Banua
© Sepenuhnya. All rights reserved.