Semiotika Rencong dan Keris
(Dek Nong, Harun, Abdul Razak, Nadine, Korban Tsunami, Korban Gempa Jogja)
Rencong, bentuknya memang bengkong
tapi sama sekali tak ada makna serong. Di dalam sarung keemasan
ia merenung. Suatu saat matanya berkilat
dan siap menghancurkan siapa saja yang kufur
dan takabur. Sesiapa akan dikubur apabila suka menabur benih
permusuhan.
Keris, bentuknya meliuk
tapi sama sekali tak ada makna pamer. Pamornya
sembunyi di dalam sarung dan diselipkan di punggung
keris terbuat dari besi pilihan dan ditempa dengan rapal doa
adapun maknanya, ia akan selalu siaga dan terjaga.
Rencong dan keris memiliki jenis dan nama yang sama
ia berhias keindahan, kekuatan, dan keyakinan
ia tak pernah berkeliaran, kecuali musuh
menantang berhadapan.
Kusarungkan rencong
kusarangkan keris
di museum keabadian.
Jambi, 2010
Puisi: Semiotika Rencong dan Keris
Karya: Dimas Arika Mihardja