Puisi: Siklus Putus (Karya Raudal Tanjung Banua)

Puisi: Siklus Putus Karya: Raudal Tanjung Banua
Siklus Putus
(: Al-Fayyadl)


Tegaknya bangau sebelah kaki
Tidurnya kukang sepenuh hari
Terbangnya kuau sebatas hutan
Larinya babi berpicing mata
Menghindar luka perburuan.

Telah jinak lipan dan kelabang
Tertidur ikan sapu-sapu
Melingkar sekalian ular
Memeluk dahan-dahan
pohon kutukan.

Kura-kura sembunyi sebatas cangkang
Siput-siput beringsut di lumpur hitam
Udang-udang di sebalik batu umpama
bungkuk oleh kutuk waktu
yang sama - demikianlah, waktu yang meremuk
hewan-hewan kecil yang kita punya

Bagai diremuk jangkar kapal, segala baja.
Sebab hutan sawah ladang
mata air sungai pematang
binasa sudah habis dikeruk
makhluk-makhluk besar bertanduk
yang tak ada dalam dongeng dan silsilah!

Tapi deru dan gemuruhnya, Gus
Telah tergurat sejak dahulu
Dalam kitab-kitab lama
tentang tunduk dan kalah
- dan kita abai membacanya


2016

"Puisi: Siklus Putus"
Puisi: Siklus Putus
Karya: Raudal Tanjung Banua
© Sepenuhnya. All rights reserved.