Puisi: Surat yang Tak Sempat Kukirimkan (Karya Beno Siang Pamungkas)
Puisi: Surat yang Tak Sempat Kukirimkan
Karya: Beno Siang Pamungkas
Surat yang Tak Sempat Kukirimkan
Sebuah surat masih tersimpan di sudut laci
tintanya sudah lama kering dan kusam
sampulnya yang berwarna ungu mulai berdebu dan memburam
Sebuah surat yang bercerita tentang hatiku yang kacau
kebodohan-kebodohanku yang terus berulang
dan senantiasa gagal memahami isyaratmu
Dalam surat itu dapat kau baca
berapa banyak luka yang dapat ditanggung seorang lelaki
dan betapa dalamnya danau duka yang dapat tercipta dari cinta
Sebuah surat yang tak cuma surat
sebuah surat yang seharusnya menjadi pembela
Kata dan kalimat yang kususun dengan hati-hati
menjadi percuma dan tak berarti
karena tak sempat kukirimkan.
Semarang, 25 Mei 2010
Puisi: Surat yang Tak Sempat Kukirimkan
Karya: Beno Siang Pamungkas