Puisi: Usai Gerimis (Karya Dimas Arika Mihardja)

Puisi: Usai Gerimis Karya: Dimas Arika Mihardja
Usai Gerimis


Langit pecah sejak pagi, koyak-moyak
tetes air matanya satu-satu ngusap debu
jalanan lengang - menunggu petualang?

Ah, masih basah juga bumi yang gelisah
menahan amarah - tahukah? Isyarat itu
bayang yang menggenang di sepanjang lubang
mengangakan doa purba.

Ya, telah kulunaskan penantian
hujan reda, kerelaan menerima segala yang
tiba - bukankah telah begitu sejak semula?
Semua mengisyaratkan perjalanan
harus diteruskan!


15 Maret 2011


Puisi: Usai Gerimis
Puisi: Usai Gerimis
Karya: Dimas Arika Mihardja
© Sepenuhnya. All rights reserved.