Puisi: Aerobios di Jakarta (Karya Toeti Heraty)

Puisi "Aerobios di Jakarta" karya Toeti Heraty menggambarkan pengalaman sehari-hari dalam suasana kota Jakarta yang keras dan dinamis.
Aerobios di Jakarta


Ahhh,
subuh jalan-jalan di kota
tanpa peta, asing juga --
nama-nama jalan telah diganti, sampai
kehabisan pahlawan mati
jalan dan lorong, jalur-jalur kota
seperti pesan dan janji-janji
yang tidak dipenuhi, torehan di hati --
jalur-jalur kota di peta tua
berwarna coklat sepi
 
Ya,
jalan-jalan masih lengang
orang berlari-lari, membebaskan diri
dari kelebihan beban mati
terinjak bunga tanjung, langka
bertebaran, terawa harum dan sedikit embun
Kini
kota terbangun di songsong hari
yang mulai terang, lampu-lampu jalan
tiba-tiba padam, mobil satu-satu
belum peduli, meluncur kencang malanggar
rambu-rambu dan arah terlarang
 
Minggirlah,
ada becak sarat ditimbun sayuran
didayung kaki cepat-cepat
mengejar jualan di pasar pagi
Lihat --
di simpang kakilima pisang dan ubi
Mulai digoreng untuk buruh bangunan
yang jongkok, bergumam --
laju pembangunan pesat, akselerasi dan
kontinuitas terjaga, selama ada komisi --
kebersihan kota pun terjamin: puntung rokok
dipungut cermat, tak ada yang tersisa
oleh lasykar membawa keranjang
sosok-sosok bayangan menelusuri pohon
tempat sampah dan selokan
mata tertambat ke bawah, cekatan
puntung terangkat oleh semacam jepitan
 
Ai,
terang sebentar lagi, diburu
tuntutan berkarya sepanjang hari -- peta sepi
antara Monas, pancuran, jembatan, arah
Kebayoran atau Kuningan
peta lapuk, seperti jantung tua
dengan sudut-sudut gelap di mana arus
terhambat, kemudian terhenti --
Karet, Menteng, Pulo, Tanah Kusir, apa pun jadi
asal terlentang, jangan sampai ditanam berdiri
karena tanah pekuburan semakin langka --
 
Tapi --
paling risau nanti, kiranya bila entah
karena apa, tidak jadi dimakamkan di Jakarta
dan dini hari
atau lain ketika, roh dengan nostalgia
akan mencari-cari, tidak mengenal kota kembali --
mana peta sepi Jakarta, dengan
tanda silang, catatan dan coretan, garis-garis
torehan luka kehidupan


1980

Sumber: Mimpi dan Pretensi (1982)

Catatan:
Puisi ini kadang beredar dengan judul: "Jogging di Jakarta".

Analisis Puisi:
Puisi "Aerobios di Jakarta" karya Toeti Heraty menggambarkan pengalaman sehari-hari dalam suasana kota Jakarta yang keras dan dinamis.

Kota yang Berubah Namun Terasa Asing: Puisi ini membahas kebingungan dan keasingan di dalam kota Jakarta. Nama-nama jalan telah diganti, kebiasaan lama hilang, dan nuansa yang dulu dikenal menjadi terasa asing. Hal ini mencerminkan perubahan yang cepat dan kesan kota yang tidak lagi dikenali.

Kehidupan Sehari-hari: Deskripsi aktivitas harian di kota ini mencakup berbagai aspek. Orang-orang terburu-buru, becak sarat yang berlalu, pasar pagi yang sibuk, dan keseharian pekerjaan yang berlanjut. Namun, keramaian ini disertai dengan rasa ketergesa-gesaan dan kegelisahan, terutama terkait akselerasi pembangunan yang terjadi di kota.

Kota yang Hidup Namun Penuh Tanda-Tanda Penuaan: Peta kota Jakarta, seperti peta jantung tua, mencerminkan kehidupan yang terhenti dalam pusaran masa lalu. Meskipun laju pembangunan terus berjalan, ada aspek dari kota yang kehabisan napas, seperti kawasan gelap di mana arus hidup terhambat dan kaku.

Kehidupan di Jakarta dan Rasa Takut akan Kematian di Kota: Ada kekhawatiran dan pertanyaan tentang kehidupan dan kematian di Jakarta. Dini hari atau di masa depan, mungkin akan terasa sulit untuk memakamkan seseorang di Jakarta yang semakin padat, dan memunculkan nostalgia akan masa lalu.

Puisi "Aerobios di Jakarta" memberikan pandangan tentang kesibukan, perubahan, kegelisahan, dan pergolakan dalam kehidupan sehari-hari di kota Jakarta. Melalui deskripsi ini, pengalaman individu di dalam suatu kota yang terus berubah menciptakan dinamika yang unik dan penuh kebingungan.
Puisi Toeti Heraty
Puisi: Aerobios di Jakarta
Karya: Toeti Heraty

Biodata Toeti Heraty:
  • Toeti Heraty lahir pada tanggal 27 November 1933 di Bandung.
  • Toeti Heraty meninggal dunia pada tanggal 13 Juni 2021 (pada usia 87) di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.