Sumber: Horison (November, 1988)
Analisis Puisi:
Puisi "Aku Tidak Bisa Menulis Puisi Lagi" karya Subagio Sastrowardoyo adalah sebuah karya yang penuh dengan penolakan dan keputusasaan atas kekejaman dan ketidakadilan yang terjadi di dunia.
Penolakan terhadap Kekerasan dan Kebenaran: Puisi ini secara kuat mengecam tindakan kekerasan, ketidakadilan, dan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di berbagai belahan dunia. Penulis menolak untuk menulis puisi lagi sebagai bentuk protes terhadap kekejaman yang dilakukan terhadap orang-orang yang tidak bersalah, seperti Yahudi di Nazi Jerman, pejuang anti-apartheid di Afrika Selatan, dan anak-anak Palestina di Jalur Gaza.
Pemahaman akan Penderitaan Manusia: Puisi ini mencerminkan pemahaman yang dalam terhadap penderitaan manusia di seluruh dunia. Dengan menyebutkan contoh-contoh konkret dari kekejaman yang terjadi di berbagai tempat, penulis menggambarkan betapa penderitaan dan kehilangan tersebut merusak keindahan dan kemanusiaan di dunia.
Kritik terhadap Kondisi Sosial dan Politik: Puisi ini juga mengkritik kondisi sosial dan politik di Indonesia, dengan merujuk pada masalah-masalah seperti penggusuran paksa, korupsi di jalan raya, dan kekerasan dalam hubungan tetangga. Penulis mengekspresikan kekecewaan terhadap sistem yang membiarkan ketidakadilan dan kejahatan terus terjadi tanpa hukuman yang tegas.
Keputusasaan dan Kehancuran: Secara keseluruhan puisi, terdapat nuansa keputusasaan dan kehancuran atas kondisi dunia yang dipenuhi dengan kekerasan dan ketidakadilan. Penulis merasa tidak mampu lagi untuk menulis puisi karena terlalu banyak penderitaan dan kekejaman yang terjadi di sekitarnya.
Dengan demikian, puisi "Aku Tidak Bisa Menulis Puisi Lagi" adalah sebuah karya yang menyentuh dan memberikan gambaran yang menggugah tentang penderitaan manusia dan ketidakadilan di dunia. Puisi ini merupakan seruan untuk berdiri melawan kekejaman dan ketidakadilan di mana pun itu terjadi, serta mengingatkan kita akan pentingnya memperjuangkan perdamaian dan keadilan bagi semua manusia.
Karya: Subagio Sastrowardoyo
Biodata Subagio Sastrowardoyo:
- Subagio Sastrowardoyo lahir pada tanggal 1 Februari 1924 di Madiun, Jawa Timur.
- Subagio Sastrowardoyo meninggal dunia pada tanggal 18 Juli 1996 (pada umur 72 tahun) di Jakarta.