Puisi: Apakah Maknanya (Karya Sutan Takdir Alisjahbana)

Puisi "Apakah Maknanya" karya Sutan Takdir Alisjahbana menggambarkan kehilangan, rasa kebingungan, dan pertanyaan yang mendalam tentang makna hidup.
Apakah Maknanya

Ani, Aniku, di mana engkau?
Suaramu masih kudengar,
Rupamu masih kulihat,
Kemana melangkah engkau mengikut.

Ani, Ani, mari kemari!
Kamas hendak meninjau matamu,
Setia dalam melihat padaku,
Mana suaramu, mana gelakmu?

Ya Allah, ya Tuhanku,
‘Langkah lekas ‘Kau ambil,
‘Kau renggutkan dari sisiku.

Apakah dosa maka begini
Apa maknanya, apa gunanya,
Ganas demikian menimpa diri?

20 April 1935

Sumber: Tebaran Mega (1935)

Analisis Puisi:

Puisi "Apakah Maknanya" karya Sutan Takdir Alisjahbana menggambarkan kehilangan, rasa kebingungan, dan pertanyaan yang mendalam tentang makna hidup.

Kehilangan dan Kebingungan: Puisi ini mengeksplorasi tema kehilangan dan kebingungan melalui narasi seorang individu yang merindukan seseorang yang disebut "Ani". Suara penyair dipenuhi dengan kegelisahan dan kekosongan karena kehilangan sosok tersebut. Ungkapan "Ani, Aniku, di mana engkau?" mencerminkan kebingungan dan kekosongan emosional yang dirasakan oleh penyair.

Nostalgia dan Kerinduan: Puisi ini juga mencerminkan kerinduan yang mendalam terhadap masa lalu dan kenangan yang berharga bersama "Ani". Penyair merindukan suara dan wajah Ani, serta menggambarkan kehadiran dan kebersamaan mereka dengan penuh kerinduan. Namun, kekosongan yang dirasakan oleh penyair menunjukkan bahwa kehilangan telah menyisakan luka yang mendalam.

Pertanyaan tentang Makna Hidup: Puisi ini menampilkan pertanyaan filosofis tentang makna hidup dan penderitaan manusia. Penyair bertanya kepada Tuhan tentang alasan di balik penderitaan yang dialaminya. Pertanyaan "Apakah dosa maka begini / Apa maknanya, apa gunanya, / Ganas demikian menimpa diri?" mencerminkan kebingungan dan pencarian akan makna eksistensial yang mendalam.

Kepercayaan dan Keputusasaan: Penyair berbalik kepada Tuhan dalam keputusasaan, mencari jawaban atas penderitaan yang dialaminya. Ungkapan "Ya Allah, ya Tuhanku" mencerminkan kebutuhan akan pertolongan dan pengertian dalam menghadapi kesulitan hidup. Namun, keputusasaan yang terpancar dari puisi ini menunjukkan ketidakmampuan manusia untuk memahami sepenuhnya rencana Tuhan.

Puisi "Apakah Maknanya" adalah refleksi mendalam tentang kehilangan, kerinduan, dan pencarian akan makna hidup. Melalui ekspresi yang kuat dan pertanyaan filosofis, penyair menggambarkan kompleksitas emosi manusia dan pencarian akan jawaban dalam situasi yang penuh keputusasaan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang eksistensi, penderitaan, dan kepercayaan dalam menghadapi tantangan hidup.

Sutan Takdir Alisjahbana
Puisi: Apakah Maknanya
Karya: Sutan Takdir Alisjahbana

Biodata Sutan Takdir Alisjahbana
  • Sutan Takdir Alisjahbana lahir pada tanggal 11 Februari 1908 di Natal, Mandailing Natal, Sumatra Utara.
  • Sutan Takdir Alisjahbana meninggal dunia pada tanggal 17 Juli 1994.
  • Sutan Takdir Alisjahbana adalah salah satu sastrawan Angkatan Pujangga Baru.
© Sepenuhnya. All rights reserved.