Puisi: Dari Senin sampai Minggu (Karya Toto ST Radik)

Puisi "Dari Senin sampai Minggu" karya Toto ST Radik menggambarkan dampak merusak dari tindakan manusia terhadap lingkungan alam dan masyarakat.
Dari Senin sampai Minggu

Dari senin sampai minggu
koran-koran menuliskan kematian bumi
hutan-hutan terbakar sawah-sawah tenggelam
kampung-kampung tergusur dari peta
tumbuh kota-kota dihuni batu-batu
manusia sembunyi di balik baju
menyihir kanak-kanak menjadi boneka seutuhnya
berbaris membangun pabrik-pabrik
dari senin sampai minggu
ketamakan dan ketakutan
bergandeng-tangan
meninggalkan bahasa
tersesat dalam gerak kelewang dan peluru
ayat-ayat airmata beterjunan
dari senin sampai minggu.

Serang, 2 Mei 1994

Analisis Puisi:
Puisi "Dari Senin sampai Minggu" karya Toto ST Radik menggambarkan kondisi lingkungan alam dan perubahan sosial yang terjadi sebagai akibat dari aktivitas manusia. Dalam analisis ini, kita akan menggali makna, gaya bahasa, serta pesan yang tersirat dalam puisi ini.

Tema Puisi: Tema utama dalam puisi ini adalah dampak negatif aktivitas manusia terhadap lingkungan alam dan perubahan sosial yang disebabkan oleh tindakan manusia. Puisi ini mencerminkan kekhawatiran terhadap kerusakan lingkungan dan ketidaksetaraan sosial.

Gambaran Lingkungan dan Sosial: Puisi ini memberikan gambaran yang kuat tentang kondisi lingkungan dan sosial. Perusakan hutan, banjir, penggusuran pemukiman tradisional, pertumbuhan perkotaan yang tak terkendali, dan industrialisasi semuanya menciptakan pandangan yang sangat gelap tentang perubahan yang terjadi.

Gaya Bahasa: Toto ST Radik menggunakan bahasa yang lugas dan gamblang. Ia tidak menggunakan gaya bahasa yang terlalu berbunga, tetapi pesannya tetap kuat dan jelas. Gaya bahasanya mencerminkan ketidaksetujuan dan kekecewaan terhadap situasi yang digambarkan dalam puisi.

Pesan Puisi: Puisi ini adalah peringatan tentang dampak destruktif yang dihasilkan oleh tindakan manusia terhadap alam dan masyarakat. Pesan yang disampaikan adalah kebutuhan mendesak untuk menghentikan aktivitas yang merusak lingkungan dan menyebabkan ketidaksetaraan sosial. Puisi ini menggambarkan perasaan kehilangan dan keprihatinan atas kerusakan yang telah terjadi.

Simbolisme: Puisi ini menggunakan simbolisme untuk menggambarkan kerusakan lingkungan dan ketidaksetaraan sosial. Hutan-hutan terbakar dan sawah-sawah tenggelam melambangkan perusakan lingkungan alam. Manusia yang menyihir kanak-kanak menjadi boneka mencerminkan pengaruh negatif aktivitas manusia terhadap generasi muda.

Puisi "Dari Senin sampai Minggu" karya Toto ST Radik adalah karya yang menyentuh dan menggambarkan dampak merusak dari tindakan manusia terhadap lingkungan alam dan masyarakat. Puisi ini berfungsi sebagai peringatan akan keharusan untuk mengubah perilaku manusia agar lebih peduli terhadap lingkungan dan lebih memerhatikan ketidaksetaraan sosial. Toto ST Radik dengan tulusnya menyampaikan keprihatinannya dalam puisi ini dan mengajak pembacanya untuk merenungkan kondisi dunia yang dihadapi saat ini.

Puisi Toto ST Radik
Puisi: Dari Senin sampai Minggu
Karya: Toto ST Radik
© Sepenuhnya. All rights reserved.