Puisi: Doa Malam (Karya Linus Suryadi AG)

Puisi "Doa Malam" karya Linus Suryadi AG menggambarkan perasaan duka dan kesendirian yang mendalam, serta keinginan untuk mencari pemulihan dan ...
Doa Malam

Duka saya mengangkang, Tuhanku
Seperti lonte di tengah ranjang
Terbuka. Digarap oleh siapa pun
Resah dalamnya sibuk menggoda.

1976

Sumber: Perkutut Manggung (1986)

Analisis Puisi:

Puisi "Doa Malam" karya Linus Suryadi AG menggambarkan perasaan duka dan kesendirian yang mendalam, serta keinginan untuk mencari pemulihan dan penghiburan melalui doa.

Perasaan Duka dan Kesendirian: Puisi ini dimulai dengan gambaran yang kuat tentang perasaan duka yang melingkupi penyair. Metafora tentang "duka saya mengangkang" menciptakan gambaran yang kuat tentang kesedihan yang terasa begitu berat dan menyelimuti. Kesendirian juga menjadi tema yang dominan, tergambar dari metafora "seperti lonte di tengah ranjang" yang menunjukkan perasaan terabaikan dan terisolasi.

Gambaran Seksualitas yang Tidak Terjaga: Metafora yang digunakan dalam puisi ini, seperti "duka saya mengangkang" dan "seperti lonte di tengah ranjang", menggambarkan ketidaksempurnaan dan kerentanan seseorang dalam momen kesedihan. Gambaran ini juga mencerminkan perasaan kehilangan kontrol dan keputusasaan yang dapat muncul dalam kondisi emosional yang sulit.

Doa sebagai Pemulihan: Meskipun puisi ini mencerminkan keputusasaan dan kebingungan, penyair mengekspresikan keinginan untuk mencari penghiburan dan pemulihan melalui doa. Penggunaan kata "Tuhanku" menunjukkan bahwa penyair mencari bantuan dan kekuatan dari kekuatan ilahi untuk mengatasi penderitaannya.

Gaya Bahasa yang Kuat: Penyair menggunakan bahasa yang kuat dan gamblang untuk menyampaikan perasaan yang dalam dan kompleks. Metafora yang digunakan menciptakan gambaran yang kuat dan menggugah imajinasi pembaca untuk merasakan intensitas emosi yang dialami oleh penyair.

Puisi "Dua Malam" adalah puisi yang menggambarkan perasaan duka dan kesendirian yang mendalam, serta keinginan untuk mencari penghiburan melalui doa. Dengan menggunakan gambaran yang kuat dan bahasa yang intens, puisi ini berhasil menyampaikan pesan tentang ketidakpastian dan keputusasaan yang dapat dialami oleh seseorang dalam momen-momen kesulitan.

Linus Suryadi AG
Puisi: Doa Malam
Karya: Linus Suryadi AG

Biodata Linus Suryadi AG:
  • Linus Suryadi AG lahir pada tanggal 3 Maret 1951 di dusun Kadisobo, Sleman, Yogyakarta.
  • Linus Suryadi AG meninggal dunia pada tanggal 30 Juli 1999 (pada usia 48 tahun) di Yogyakarta.
  • AG (Agustinus) adalah nama baptis Linus Suryadi sebagai pemeluk agama Katolik.
© Sepenuhnya. All rights reserved.