Puisi: Elegi (Karya Linus Suryadi AG)

Puisi "Elegi" karya Linus Suryadi AG menyoroti kepergian seseorang yang dicintai dan mengekspresikan kesedihan yang dalam akibat dari kepergian itu.
Elegi
- pemuda

Pemuda itu memetik gitar
dunia guramnya sendiri
Udara sekitarnya gemetar
menjalin Dukamu Abadi

Seorang gadis telah pergi
dengan sakramen dan hosti

Seorang gadis telah pergi
menggoreskan luka kembali

Seorang gadis telah pergi
ketabrak bis di Purwosari

Seorang pergi, seorang pergi
bertumpuk surat tak ada arti

Pemuda itu memetik gitar
dunia guramnya sendiri
Ia berkisah, jelas kudengar
hanya sunyi menabiknya kini

1978

Sumber: Tirta Kamandanu (1997)
Catatan:
Dukamu Abadi = kumpulan sajak Sapardi Djoko Damono.

Analisis Puisi:

Puisi "Elegi" secara kuat menggambarkan tema kematian dan kehilangan. Dengan pengulangan frasa "Seorang gadis telah pergi", penyair menyoroti kepergian seseorang yang dicintai dan mengekspresikan kesedihan yang dalam akibat dari kepergian itu. Penggunaan kata-kata seperti "luka", "ketabrak bis", dan "surat tak ada arti" memperkuat kesan kehilangan yang mendalam.

Musik dan Kesunyian: Pemuda dalam puisi ini memetik gitar, sebuah tindakan yang sering kali dikaitkan dengan ungkapan perasaan dan emosi. Namun, meskipun pemuda itu bercerita melalui musik, suasana sekitarnya sunyi. Hal ini menunjukkan kontras antara ekspresi musik dan kesunyian yang menyertainya, menciptakan atmosfer melankolis yang memperdalam kesan kehilangan.

Simbolisme Gitar: Gitar yang dipetik oleh pemuda bisa diinterpretasikan sebagai simbol ekspresi dan pengungkapan diri. Namun, dalam konteks puisi ini, gitar juga menjadi sarana untuk menyampaikan kesedihan dan kehilangan yang terasa begitu mendalam. Melalui musik yang ia mainkan, pemuda mencoba mengatasi rasa kesunyian dan kehilangannya.

Pengulangan: Pengulangan frasa "Seorang gadis telah pergi" memperkuat kesan kesedihan dan kehilangan yang mendalam. Pengulangan ini juga memberikan ritme dan intensitas emosional pada puisi, menekankan betapa beratnya kehilangan yang dialami oleh pemuda.

Secara keseluruhan, puisi "Elegi" karya Linus Suryadi AG adalah sebuah penggambaran yang mendalam tentang kesedihan dan kehilangan akibat kematian seseorang yang dicintai. Dengan penggunaan bahasa yang kuat dan pengulangan yang efektif, puisi ini berhasil mengekspresikan kompleksitas emosi yang melanda pemuda yang ditinggalkan.

Linus Suryadi AG
Puisi: Elegi
Karya: Linus Suryadi AG

Biodata Linus Suryadi AG:
  • Linus Suryadi AG lahir pada tanggal 3 Maret 1951 di dusun Kadisobo, Sleman, Yogyakarta.
  • Linus Suryadi AG meninggal dunia pada tanggal 30 Juli 1999 (pada usia 48 tahun) di Yogyakarta.
  • AG (Agustinus) adalah nama baptis Linus Suryadi sebagai pemeluk agama Katolik.
© Sepenuhnya. All rights reserved.