Puisi: Elegi (Karya Linus Suryadi AG)

Puisi "Elegi" karya Linus Suryadi AG menggambarkan perasaan kesepian, kehilangan, dan perjuangan dalam menghadapi tantangan hidup.
Elegi

Akulah tongkang sendirian
Perahu di tengah lautan
Sunsang menampung malang

Rambu-rambu dunia lataku
Mendayungkan tiang tenggelam
Meraih letih, o, gelombang

Lautan suara sibuk
Dalam diri memburu
Memburu yang kehilangan.

1971

Sumber: Langit Kelabu (1980)

Analisis Puisi:

Puisi "Elegi" karya Linus Suryadi AG merupakan sebuah karya yang menggambarkan perasaan kesepian, kehilangan, dan perjuangan dalam menghadapi tantangan hidup.

Metafora Tongkang: Penyair menggunakan metafora tongkang yang sendirian di tengah lautan untuk menyimbolkan dirinya yang merasa terisolasi dan kesepian di dunia yang luas dan tidak terduga.

Perjuangan dan Keletihan: Tongkang yang menghadapi gelombang laut yang ganas mencerminkan perjuangan dan keletihan seseorang dalam mengarungi kehidupan. Hal ini juga mencerminkan usaha untuk tetap tegar dan bertahan meskipun dihadapkan pada kesulitan.

Rambu-Rambu Dunia: Metafora "rambu-rambu dunia" menggambarkan norma-norma dan tuntutan-tuntutan yang diterapkan oleh masyarakat atau lingkungan sekitar yang seringkali membuat seseorang merasa terkekang atau terbatas dalam menjalani hidupnya.

Lautan Suara Sibuk: Penyebutan "lautan suara sibuk" menunjukkan kebisingan dan kegemparan dunia modern yang seringkali membuat seseorang merasa kehilangan dalam keramaian dan hiruk-pikuk aktivitas sehari-hari.

Elegi atas Kehilangan: Puisi ini menciptakan suasana elegi, di mana penyair merenungkan kehilangan yang dialami oleh seseorang dalam hidupnya. Hal ini bisa merujuk pada kehilangan orang yang dicintai, impian yang hancur, atau kehilangan arah dalam hidup.

Puisi "Elegi" adalah sebuah karya yang menggambarkan perjuangan, kesepian, dan kehilangan dalam mengarungi kehidupan. Dengan menggunakan gambaran yang kuat dan bahasa yang mendalam, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan kompleksitas emosi manusia dan tantangan yang dihadapi dalam menjalani hidup.

Linus Suryadi AG
Puisi: Elegi
Karya: Linus Suryadi AG

Biodata Linus Suryadi AG:
  • Linus Suryadi AG lahir pada tanggal 3 Maret 1951 di dusun Kadisobo, Sleman, Yogyakarta.
  • Linus Suryadi AG meninggal dunia pada tanggal 30 Juli 1999 (pada usia 48 tahun) di Yogyakarta.
  • AG (Agustinus) adalah nama baptis Linus Suryadi sebagai pemeluk agama Katolik.
© Sepenuhnya. All rights reserved.