Puisi: Extase (Karya Toeti Heraty)

Puisi "Extase" karya Toeti Heraty merangkum pengalaman spiritual dan emosional yang mendalam. Dengan penggunaan bahasa yang indah dan metafora yang ..
Extase


apa sebenarnya telah terjadi
rasa ringan dan terang
dan sungai mesra, tetapi jalang menggelombang
        apa yang masih dapat menahan
        ku lenyap membaka disanjung gelombang
        dielukan pelangi!

membelakangi angin membelai dari tepi
angin, angin
segala yang ringan dan terang, ria dan mesra
bersahaja terkulai dalam tanganku terbuka

ringan dan terang
hilanglah sepi mengguncang dan kelam
        yang membatasi hidup, mati, kabut
        lenyap membelai gelap-gelap luka
        keparahan mimpi

dan angin
tersenyum, tinggalkan embun kemilau
terjerat pada lembut sarang serangga,
getar dan sinar!

terang dan ringan
duniaku dalam, duniaku luar


Sumber: Sajak-Sajak 33 (1973)

Analisis Puisi:
Puisi "Extase" karya Toeti Heraty adalah suatu karya yang merangkum pengalaman spiritual dan emosional yang mendalam. Dengan penggunaan bahasa yang indah dan metafora yang kuat, puisi ini menciptakan gambaran tentang pencerahan atau pengalaman ekstasis.

Pertanyaan Awal: Puisi dimulai dengan pertanyaan yang mencerminkan kebingungan dan keheranan penulis terhadap pengalaman yang telah terjadi. "Apa sebenarnya telah terjadi" menunjukkan ketidakpahaman akan peristiwa yang telah dialami.

Sungai Mesra yang Jalang Menggelombang: Gambaran sungai mesra yang jalang menggelombang dapat diartikan sebagai aliran kehidupan yang penuh dengan lika-liku dan tantangan. Meskipun mesra, sungai tersebut jalang, menyoroti kompleksitas hidup.

Pelangi dan Gelombang: Pelangi dihubungkan dengan penghilangan atau kebebasan dari batasan. Gelombang yang disanjung dan dielukan melambangkan keindahan alam dan mungkin juga kekuatan yang lebih besar.

Angin yang Membelai: Angin yang membelai dari tepi menciptakan gambaran ketenteraman dan kelembutan. Angin dapat diartikan sebagai kekuatan spiritual yang membawa ketenangan dan kebahagiaan.

Terang dan Ringan: Kata-kata "ringan dan terang" muncul berkali-kali, menciptakan atmosfer kebahagiaan dan kebebasan. Ini bisa jadi menggambarkan perasaan keseluruhan yang tercerahkan dan bersinar.

Menjauhkan yang Kelam: Puisi menyampaikan gagasan tentang menjauhkan yang kelam dan membuka diri pada terangnya pengalaman spiritual. Ada usaha untuk melepaskan sepi, kabut, dan luka-luka kegelapan.

Angin yang Tersenyum dan Tinggalkan Embun Kemilau: Angin yang tersenyum menciptakan gambaran penuh kasih dan pemahaman. Embun kemilau yang ditinggalkan oleh angin bisa diartikan sebagai kebahagiaan atau berkah yang ditinggalkan oleh pengalaman spiritual.

Duniaku Dalam, Duniaku Luar: Pernyataan ini mungkin menggambarkan kesadaran akan keseimbangan antara dunia internal dan eksternal, antara pikiran dan realitas luar.

Puisi "Extase" adalah perjalanan spiritual yang memukau, dengan kata-kata yang meresapkan makna mendalam dan mendukung tema pencerahan. Puisi ini menciptakan suasana penuh kebebasan, terang, dan kedamaian yang dapat memberikan inspirasi kepada pembaca untuk merenungkan pengalaman mereka sendiri dalam pencarian makna hidup dan spiritualitas.

Puisi Toeti Heraty
Puisi: Extase
Karya: Toeti Heraty

Biodata Toeti Heraty:
  • Toeti Heraty lahir pada tanggal 27 November 1933 di Bandung.
  • Toeti Heraty meninggal dunia pada tanggal 13 Juni 2021 (pada usia 87) di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.