Puisi: Hujan Menderas Setiap Hari (Karya Toto ST Radik)

Puisi "Hujan Menderas Setiap Hari" merupakan sebuah penggambaran yang kuat tentang kondisi sosial dan politik yang sulit dihadapi oleh masyarakat.
Hujan Menderas Setiap Hari

Hujan menderas setiap hari
kota-kota bersembulan serupa cendawan yang bebal
umbul-umbul seratus warna berkibaran
tetapi siapakah yang menyerah lagi
berumah di tenda-tenda plastik
di gerbong-gerbong kereta?

Hidup bagai layang-layang putus benang
angin mengusir atas nama cuaca
masa depan ialah dusta huruf-huruf koran
omong-kosong radio
dan ninabobo televisi

Bagaimanakah mengembalikan jejak pelangi
yang kauhapus dari kitab suci?

Hujan menderas setiap hari
kampung-kampung berdarah oleh teror
gelombang huru-hara menunggu ketokan palu!

Serang, 23 Januari 1995

Analisis Puisi:

Puisi "Hujan Menderas Setiap Hari" merupakan sebuah penggambaran yang kuat tentang kondisi sosial dan politik yang sulit dihadapi oleh masyarakat. Toto ST Radik dengan lirik yang kuat dan puitis menggambarkan keadaan yang penuh dengan konflik dan ketidakpastian.

Metafora Hujan sebagai Simbol Kehidupan yang Berat: Hujan dalam puisi ini tidak hanya menjadi fenomena alam, tetapi juga menjadi metafora bagi kesulitan dan penderitaan yang melanda masyarakat. Penggunaan kata "menderas setiap hari" menekankan bahwa kesulitan dan penderitaan tersebut tidak pernah berhenti.

Kontras Antara Keindahan dan Kehancuran: Puisi ini menggambarkan kontras antara keindahan alam, seperti umbul-umbul yang berkibar dan pelangi yang dihapus, dengan penderitaan manusia yang hidup dalam kondisi sulit. Hal ini menyoroti perbedaan antara alam yang indah dengan realitas kehidupan yang penuh dengan penderitaan.

Ketidakadilan Sosial dan Politik: Puisi ini menyoroti ketidakadilan sosial dan politik yang melanda masyarakat. Tenda-tenda plastik dan gerbong-gerbong kereta menjadi simbol kondisi sosial yang menyedihkan, di mana banyak orang terpaksa hidup dalam kemiskinan dan ketidakpastian.

Tantangan Masa Depan yang Penuh dengan Ketidakpastian: Penyair mengekspresikan kekhawatiran akan masa depan yang dipenuhi dengan ketidakpastian dan kegelisahan. Pelbagai media massa, seperti koran, radio, dan televisi, dianggap sebagai pembawa berita palsu atau omong kosong yang tidak memberikan solusi atas masalah yang dihadapi masyarakat.

Panggilan untuk Perubahan dan Perlawanan: Puisi ini menjadi panggilan untuk perubahan dan perlawanan terhadap ketidakadilan dan penderitaan yang dialami oleh masyarakat. Gelombang huru-hara yang menunggu ketokan palu merupakan gambaran dari keinginan untuk melakukan perlawanan terhadap sistem yang tidak adil.

Dengan puitisnya, Toto ST Radik menghadirkan gambaran yang kuat tentang kondisi sosial dan politik yang sulit dihadapi oleh masyarakat. Puisi ini tidak hanya menjadi sebuah kritik terhadap ketidakadilan sosial dan politik, tetapi juga menjadi panggilan untuk perubahan dan perlawanan terhadap sistem yang tidak adil.

"Puisi Toto ST Radik"
Puisi: Hujan Menderas Setiap Hari
Karya: Toto ST Radik
© Sepenuhnya. All rights reserved.