Puisi: Hujan (Karya Beno Siang Pamungkas)

Puisi "Hujan" karya Beno Siang Pamungkas adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan keindahan dan makna hujan, serta perasaan yang timbul .....
Hujan
(: buat gadis pecinta hujan)


Hujan datang begitu saja
ketika aku masih terpesona pada warna senja
ia mengabarkan kegembiraannya
melihat tempat-tempat yang jauh
raja-raja lalim yang jatuh
dan dunia yang semakin gaduh.

Hujan itu menari
bernyanyi
tentang pak tani
yang rindu bau basah tanah
dan musim bercocok tanam
menggarap ladang

Hujan memang punya sejuta warna dan wajah 
sore ini, aku ingin menjadi hujan yang sederhana
hujan yang berwarna ungu
sewarna rinduku
hujan yang ramah
bagi halaman rumah.

Halaman rumahmu
yang terhampar di kalbu.


Semarang, 13 November 2009

Analisis Puisi:
Puisi "Hujan" karya Beno Siang Pamungkas adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan keindahan dan makna hujan, serta perasaan yang timbul ketika menyaksikan fenomena alam tersebut. Puisi ini menyampaikan pesan tentang keragaman hujan, serta bagaimana hujan dapat menjadi metafora bagi perasaan dan hubungan manusia dengan alam.

Fenomena Hujan: Puisi ini menggambarkan datangnya hujan dengan begitu tiba-tiba, ketika penulis sedang terpesona oleh keindahan warna senja. Hujan diibaratkan sebagai seorang yang antusias dalam mengabarkan kehadirannya dan melihat berbagai tempat yang jauh. Ini menunjukkan bagaimana hujan memiliki daya tariknya sendiri dan memberikan nuansa berbeda pada lingkungan sekitar.

Personifikasi Hujan: Dalam puisi ini, hujan dihidupkan dengan personifikasi, yaitu memberi atribut sifat-sifat manusia padanya. Hujan digambarkan menari dan bernyanyi, seolah memiliki kehidupan dan ekspresi emosi. Hal ini memberikan sentuhan emosional pada puisi dan membuat pembaca merasa dekat dengan fenomena alam tersebut.

Hujan sebagai Metafora: Puisi ini juga menggunakan hujan sebagai metafora untuk berbagai hal, seperti raja-raja lalim yang jatuh dan dunia yang semakin gaduh. Hal ini menunjukkan bahwa hujan dapat diartikan dalam berbagai konteks dan memiliki berbagai makna yang mendalam.

Rindu Terhadap Alam dan Tradisi: Puisi ini juga mencerminkan rindu terhadap alam dan tradisi, seperti rindu bau basah tanah dan musim bercocok tanam menggarap ladang. Hal ini menunjukkan rasa kagum dan cinta penulis terhadap alam dan kehidupan tradisional.

Hujan Sebagai Metafora Rindu: Puisi ini mencakup perasaan rindu penulis terhadap seseorang atau sesuatu yang diwakili oleh warna ungu dan halaman rumah. Hujan diibaratkan sebagai pelipur lara bagi halaman rumah yang terhampar di kalbu penulis. Hal ini memberikan sentuhan romantis pada puisi dan menyampaikan perasaan puitis yang mendalam.

Puisi "Hujan" karya Beno Siang Pamungkas adalah sebuah karya sastra yang memukau dengan gambaran indah tentang fenomena hujan dan perasaan yang terkait dengannya. Melalui penggambaran yang kuat dan personifikasi yang menarik, penulis mengajak pembaca untuk merenungkan keindahan alam, perasaan manusia, serta hubungan antara manusia dan lingkungannya.

Puisi Hujan
Puisi: Hujan
Karya: Beno Siang Pamungkas
© Sepenuhnya. All rights reserved.