Puisi: Jakarta (Karya Toeti Heraty)

Puisi Jakarta" melukiskan nuansa Kota Jakarta yang kompleks, tempat di mana kenangan lama dan perasaan tersembunyi terus bermunculan.
Jakarta


Jakarta
tidak aman bagiku selalu
terungkap lagi segala yang lalu
betapa 'kan kuredakan kepedihan ini
betapa kerinduan
keharuan ini, adalah

kepedihan cerah cuaca luas
        menggetarkan siang hari yang biru
menggetar pula jaringan luka-luka beku
yang telah ditimbun dengan kenangan
dengan kenangan, kenangan selalu

kerinduan panas hari yang menyilau
        merangsang uap dan debu
pada bayang-bayang sejuk di taman hening
tergolak rasa menyeluruh
tersingkap akhirnya pada takdir

keharuan malam yang menyesakkan
        malam tiada membawa harap
tidak tergenggam kepiluan hati
tidak terjawab pertanyaan
oleh lentera malam di jalanan senyap

kusangka sejarah bergerak maju
betapa beda Salemba dahulu
tetapi
Jakarta
selalu ...

Sumber: Sajak-Sajak 33 (1973)

Catatan:
Puisi "Jakarta" ini pernah dimuat di Horison edisi Oktober, 1967.

Analisis Puisi:
Puisi "Jakarta" karya Toeti Heraty memberikan pandangan yang kompleks terhadap Jakarta, kota yang kompleks dan penuh kontradiksi.

Kota yang Tidak Aman dan Terungkapnya Kenangan: Puisi ini menggambarkan perasaan bahwa Jakarta tidak pernah memberikan rasa aman. Kenangan yang lalu, rasa kepedihan, kerinduan, dan keharuan selalu terkuak. Ada perasaan bahwa sejarah pahit dan luka masa lalu selalu hadir.

Perasaan Kepedihan dan Keterasingan: Puisi ini menyajikan ciri khas Jakarta sebagai tempat yang menyimpan berbagai rasa, termasuk rasa kepedihan yang muncul dengan cerahnya siang dan panasnya hari. Ada kesan kekeringan dan kekerasan pada kepedihan tersebut.

Keharuan dan Ketidakpastian Malam: Malam di Jakarta menjadi titik keharuan, menunjukkan suasana yang lebih gelap, kebingungan, dan kekosongan. Lentera jalanan yang redup tak memberi jawaban, mungkin melambangkan kekosongan dalam kota yang begitu sibuk.

Pertimbangan Sejarah dan Perubahan: Puisi ini memberikan penekanan pada perasaan bahwa, meskipun waktu berjalan, Jakarta tetap terasa sama dan tidak berubah secara signifikan. Sebuah refleksi terhadap keadaan Salemba di masa lalu memberi kontras dengan keadaan saat ini, yang tetap membawa rasa kepedihan.

Puisi Jakarta" melukiskan nuansa Kota Jakarta yang kompleks, tempat di mana kenangan lama dan perasaan tersembunyi terus bermunculan. Memberikan gambaran tentang pengalaman pribadi di dalam suasana kota yang keras, gelap, dan kontradiktif, menunjukkan bagaimana suasana Jakarta menghadirkan campuran perasaan yang dalam, terkadang tanpa jawaban yang pasti.

Puisi Toeti Heraty
Puisi: Jakarta
Karya: Toeti Heraty

Biodata Toeti Heraty:
  • Toeti Heraty lahir pada tanggal 27 November 1933 di Bandung.
  • Toeti Heraty meninggal dunia pada tanggal 13 Juni 2021 (pada usia 87) di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.