Puisi: Kembali (Karya Sutan Takdir Alisjahbana)

Puisi "Kembali" karya Sutan Takdir Alisjahbana membangkitkan perasaan sukacita dan mengajak pembaca untuk mengapresiasi keindahan yang terdapat ...
Kembali

Ketika beta terjaga di dini hari
Melihat alam sepermai ini,
Terasalah beta darah baru
Gembira berdebur di dalam kalbu.

Girang unggas bersuka ria,
Gemilang sekar bermegah warna.
Mega muda bermain di awang,
Kemilau embun menyambut terang.

Hidup, hiduplah jiwa,
Turut gembira turut mencipta
Dalam alam indah jelita

Jalan waktu terhambat tiada,
Siang terkembang malamlah tiba:
Percuma dahlia tiada berbunga.

8 Mei 1935

Sumber: Tebaran Mega (1935)

Analisis Puisi:
Puisi "Kembali" karya Sutan Takdir Alisjahbana adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan keindahan alam dan kegembiraan hidup. Dengan penggunaan bahasa yang kaya dan imaji yang kuat, penyair menyampaikan pesan tentang kehidupan yang penuh dengan kegembiraan dan keindahan.

Kemegahan Alam: Puisi ini dibuka dengan gambaran alam yang megah dan indah. Penggunaan kata-kata seperti "sepermai," "gemilang," dan "kemilau embun" menggambarkan keagungan alam dan kekayaan warna yang terdapat di sekitar penyair. Ini menciptakan suasana positif yang memancarkan kegembiraan dan keindahan alam.

Keterteladanan Alam: Unggas yang bersuka ria, sekar yang berwarna-warni, dan embun yang menyambut terang menjadi lambang kemurnian dan kegembiraan alam. Penyair menyampaikan pesan bahwa manusia dapat belajar dari kealamian tersebut dan turut mencipta keindahan dalam hidup.

Gembira Jiwa: Ungkapan "darah baru gembira berdebur di dalam kalbu" menyoroti perasaan sukacita yang menyeluruh. Ini menciptakan gambaran positif tentang kehidupan dan menekankan pentingnya merayakan kegembiraan.

Keunikan Pilihan Kata: Penyair menggunakan pilihan kata yang unik, seperti "gembira berdebur" dan "muda bermain di awang," untuk memberikan kesan suka cita dan energi yang mengalir dalam alam. Penggunaan kata-kata ini menciptakan ritme dan nada yang ceria dalam puisi.

Keterkaitan dengan Alam: Puisi ini menegaskan keterkaitan manusia dengan alam. Penyair mengajak jiwa untuk hidup dan turut serta dalam kegembiraan alam. Ini menciptakan kesan harmoni antara manusia dan alam.

Waktu dan Kehidupan: Puisi ini juga mengekspresikan gagasan tentang perjalanan waktu. Meskipun waktu terus berjalan, kehidupan diibaratkan sebagai "hiduplah jiwa" yang turut menciptakan keindahan dalam alam.

Pergeseran Waktu: Pada akhir puisi, terdapat pergeseran suasana dari pagi yang indah menjadi malam yang tiba. Hal ini menggambarkan siklus alam dan menyiratkan bahwa perubahan adalah bagian alamiah dari kehidupan.

Puisi "Kembali" karya Sutan Takdir Alisjahbana adalah sebuah karya yang merayakan keindahan alam dan kegembiraan hidup. Dengan bahasa yang mengagumkan dan imaji yang kuat, penyair menciptakan sebuah lukisan kata-kata yang positif dan inspiratif. Puisi ini membangkitkan perasaan sukacita dan mengajak pembaca untuk mengapresiasi keindahan yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari.

Sutan Takdir Alisjahbana
Puisi: Kembali
Karya: Sutan Takdir Alisjahbana

Biodata Sutan Takdir Alisjahbana
  1. Sutan Takdir Alisjahbana lahir pada tanggal 11 Februari 1908 di Natal, Mandailing Natal, Sumatra Utara.
  2. Sutan Takdir Alisjahbana meninggal dunia pada tanggal 17 Juli 1994.
  3. Sutan Takdir Alisjahbana adalah salah satu sastrawan Angkatan Pujangga Baru.
© Sepenuhnya. All rights reserved.