Puisi: Lanskap Pagi Kota Yogya (Karya Linus Suryadi AG)

Puisi "Lanskap Pagi Kota Yogya" karya Linus Suryadi AG menggambarkan suasana pagi yang tenang dan penuh kehidupan di Kota Yogyakarta.
Lanskap Pagi Kota Yogya

Pada pagi hari, demikian aku. Dan ini pagi hari
Pada pagi hari. Aku bangun dari tidur
Aku pun terjaga dari rama-rama. Aku bangkit dari ranjang
Membenahi selimut, sprei dan bantal dan ranjang datar
Memandamkan lampu dan bergegas membuka kamar

Ah, betapa dari jauh telah aku dengar
Ketika burung-burung pagi menyampaikan berita
Lebih dulu, kenapa melintas rawan
Tentang cuaca yang baik dan hari berangkat perlahan
Pada pagi hari. Dan ini pagi hari
Jendela pun aku buka. Dan seharian akan terbuka
Jendela yang terbuka : betapa menampakkan Alam Semesta
Angkasa yang tampak sepi. Angkasa yang tampak utuh
Ketika kelompok-kelompok awan yang belum berlayar jauh

Dan di sana tiang-tiang listrik membeku. Kabut yang memanggil-manggil
Dan di sana menggambang biru. Selayang pandang
Sambil menyanyikan bait-bait kemurnian
Daun paru-paru menghirup udara serasa ringan
Dan di sini tiba-tiba gairah ku bangkit. Bulan di langit lapang
Antara gunung-gunung jauh, jalan setapak perbukitan
Betapa aku demikian kerasan. Aku memandangi taman, memandangnya rawan
Aku enggan berkata-kata. Aku ingin merasukan bisikan-bisikan: 
Swara-swara
Menyentuh cadar rasa tamakku. Bintik-bintik embun, burung-burung
Serta bunga-bunga
Sahabat lama yang hadir. Dan langit dan awan dan bintang-bintang yang 
segera hilang

Pada pagi hari. Dan ini pagi hari
Aku pun selesai mandi. Aku, aku, ah demikian segar segala indera
Dan aku kembali menengok bayang-bayang samar di luar
Memanjang dari jendela sederetan tanaman terbuka
Dan bola api belum ada di atas cakrawala

Maka seperti pada mulanya: aku diam
Aku pun duduk. Sengaja tidak berkesan dengan perbandingan
Pohon-pohon perdu yang membunga, semaian taman yang lereh karena usia

Dan tanpa wasangka, kenapa lebih bersahaja
Tanpa beban yang sia-sia dalam kesalihan sementara

Pada pagi hari, demikian aku. Dan ini pagi hari
Rambutku yang panjang telah rapi. Baju dan celana
Serta hati: tas di tangan dan tanda salib aku penuhi
Sibuk orang-orang di jalanan. Semak-semak berembun jatuh bagaikan s
alam

Dan dari jauh masih aku dengar
Ketika burung-burung pagi menyampaikan berita
Lebih dahulu, kenapa memintas rawan
Tentang cuaca yang baik dan hari berangkat pelahan

Pada pagi hari. Dan ini pagi hari
Pada pagi hari: kehidupan pun aku mulai.

1971

Sumber: Langit Kelabu (1980)

Analisis Puisi:

Puisi "Lanskap Pagi Kota Yogya" karya Linus Suryadi AG menggambarkan suasana pagi yang tenang dan penuh kehidupan di Kota Yogyakarta.

Deskripsi Pagi yang Indah: Puisi ini menggambarkan suasana pagi yang indah dengan detail-detail yang kuat. Penyair mencatat berbagai elemen, seperti burung-burung yang bernyanyi, pemandangan langit yang lapang, dan tanaman-tanaman yang segar. Ini menciptakan gambaran visual yang jelas tentang lanskap pagi di Kota Yogyakarta.

Kesadaran akan Alam Semesta: Penyair menunjukkan kesadaran akan kebesaran alam semesta melalui pengamatan terhadap langit, awan, dan gunung-gunung yang jauh. Hal ini menggambarkan rasa keterhubungan dengan alam dan rasa kagum terhadap keindahannya.

Kehadiran Manusia: Meskipun lanskap alam menjadi fokus utama puisi, kehadiran manusia juga disoroti. Aktivitas pagi seperti mandi dan persiapan untuk memulai hari memberikan dimensi tambahan pada suasana pagi yang dijelaskan.

Penciptaan Keseimbangan: Puisi ini menciptakan keseimbangan antara deskripsi alam dan kehidupan manusia. Meskipun alam memainkan peran utama dalam gambaran pagi yang indah, kehadiran manusia tidak diabaikan dan digambarkan sebagai bagian integral dari lanskap yang diberkahi ini.

Bahasa yang Visual dan Imajinatif: Penyair menggunakan bahasa yang visual dan imajinatif untuk menggambarkan lanskap pagi. Dengan kata-kata yang dipilih dengan cermat, puisi ini mengundang pembaca untuk merasakan dan memvisualisasikan suasana pagi yang dijelaskan.

Puisi "Lanskap Pagi Kota Yogya" karya Linus Suryadi AG adalah sebuah karya yang memukau yang menggambarkan keindahan dan kehidupan pagi di Kota Yogyakarta. Dengan penggunaan bahasa yang indah dan detail yang kaya, puisi ini menangkap esensi dan keajaiban momen-momen awal hari dengan cara yang menginspirasi dan memikat pembaca.

Linus Suryadi AG
Puisi: Lanskap Pagi Kota Yogya
Karya: Linus Suryadi AG

Biodata Linus Suryadi AG:
  • Linus Suryadi AG lahir pada tanggal 3 Maret 1951 di dusun Kadisobo, Sleman, Yogyakarta.
  • Linus Suryadi AG meninggal dunia pada tanggal 30 Juli 1999 (pada usia 48 tahun) di Yogyakarta.
  • AG (Agustinus) adalah nama baptis Linus Suryadi sebagai pemeluk agama Katolik.
© Sepenuhnya. All rights reserved.