Puisi: Nostalgi = Transendensi (Karya Toeti Heraty)

Puisi "Nostalgi = Transendensi" memberikan gambaran mengenai bagaimana nostalgia dan perjalanan ke masa lalu yang dirindukan merupakan awal dari ....
Nostalgi = Transendensi


Nostalgi sama dengan transendensi
Betul, ini permainan kata
Lagi-lagi kata asing
Tapi apa sih yang tidak asing
Tapi itu hanya ilusi
Kembali pada nostalgi
Berarti kehilangan
Yang dulu-dulu dibayangkan
Hanya tidak mencekam lagi, karena
Lembut dengan ironi.

Saat kini yang berkilas balik
Siapa tahu nanti ...
Kini – dulu – nanti, teratasi
Bukankah itu transendensi?


Sumber: Nostalgi = Transendensi (1995)

Analisis Puisi:
Puisi "Nostalgi = Transendensi" karya Toeti Heraty menggabungkan dua konsep, nostalgia dan transendensi, membawa perenungan mendalam mengenai masa lalu dan perubahan serta transformasi yang terjadi dalam perjalanan kehidupan.

Nostalgia sebagai Perjalanan ke Masa Lalu: Puisi ini memulai perbincangan dengan nostalgi, yang seringkali didefinisikan sebagai keinginan atau rasa kerinduan akan masa lalu yang berbeda. Kata-kata tersebut membawa penekanan pada kerinduan terhadap apa yang dulu pernah ada, namun saat ini sudah tidak ada lagi.

Transendensi sebagai Transformasi atau Perubahan: Konsep "transendensi" dalam puisi ini mengacu pada proses perubahan atau evolusi dari satu keadaan ke keadaan lain yang lebih tinggi. Dalam konteks puisi ini, transendensi mungkin merujuk pada pemahaman diri yang lebih dalam, perjalanan dari apa yang pernah ada, ke apa yang mungkin akan ada di masa depan.

Keterhubungan antara Nostalgia dan Transendensi: Puisi ini mencoba untuk mengaitkan dua konsep ini, menunjukkan bahwa nostalgianya masa lalu sebenarnya adalah langkah pertama dalam perjalanan transendensi. Hal ini bisa dilihat dari pemikiran bahwa menghadapi masa lalu dengan rasa kerinduan atau kehilangan adalah awal dari perjalanan pemahaman diri yang lebih dalam, yang pada akhirnya mengarah pada transformasi diri.

Siklus Waktu yang Mengalir: Ada keterkaitan yang jelas antara kini, masa lalu (dulu), dan masa depan (nanti) dalam puisi ini. Penulis mempertanyakan keadaan waktu dan bagaimana memandangnya. Dengan menyatukan tiga dimensi waktu tersebut, puisi ini menegaskan bahwa perubahan dan transformasi dalam hidup adalah bagian dari suatu proses yang terus berlangsung.

Puisi "Nostalgi = Transendensi" memberikan gambaran mengenai bagaimana nostalgia dan perjalanan ke masa lalu yang dirindukan merupakan awal dari pemahaman diri yang lebih dalam, yang kemudian dapat mengarah pada pemikiran tentang perubahan dan transformasi pribadi dalam kehidupan.

Puisi Toeti Heraty
Puisi: Nostalgi = Transendensi
Karya: Toeti Heraty

Biodata Toeti Heraty:
  • Toeti Heraty lahir pada tanggal 27 November 1933 di Bandung.
  • Toeti Heraty meninggal dunia pada tanggal 13 Juni 2021 (pada usia 87) di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.