Puisi: Potret Penyair (Karya Eka Budianta)

Puisi "Potret Penyair" karya Eka Budianta menggambarkan refleksi seorang penyair tentang makna hidup, pencarian jati diri, dan perannya dalam dunia.
Potret Penyair

Untuk apakah hidup ini
Selain nulis sajak buatmu
Kudengar alam bersajak
Kudengar burung, angin, ombak
Awan dan matahari menari
Boeing bergerak, dunia berdandan
Untuk apakah hidup ini?

Kalau benar aku menyeberangi laut
Pantai mana yang kutuju?
Umur tidak jelaskan jurusan
Daun-daun hanya jatuh ke bumi
Begitu jugakah aku?

Pohon yang kita tanam
Mestinya tumbuh, mestinya berkembang
Kalau benar dengan kasih sayang
Tapi untuk apa hidup ini?
Selain menunggu ketemu kamu,
Nulis sajak, dan berterbangan
Ke pojok-pojok dunia.

Sumber: Rumahku Dunia (1993)

Analisis Puisi:

Puisi "Potret Penyair" karya Eka Budianta menggambarkan refleksi seorang penyair tentang makna hidup, pencarian jati diri, dan perannya dalam dunia. Melalui metafora alam dan pertanyaan-pertanyaan yang dalam, puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang eksistensi manusia dan tujuan hidupnya.

Pertanyaan Eksistensial: Puisi ini dimulai dengan pertanyaan tentang tujuan hidup yang mendasar. Penyair merenungkan makna hidupnya, bertanya-tanya apakah hidup ini hanya untuk menulis puisi bagi seseorang yang dicintainya.

Kepekaan terhadap Alam: Penyair menunjukkan kepekaannya terhadap alam melalui penggambaran alam yang hidup dalam puisi. Alam, dengan segala elemennya seperti burung, angin, ombak, awan, dan matahari, dianggap berbicara dalam sajak. Ini mencerminkan pemahaman penyair akan keindahan dan kedalaman alam sebagai sumber inspirasi.

Rasa Tidak Tentu: Puisi ini mencerminkan rasa kebingungan dan ketidakpastian penyair terhadap arah hidupnya. Pertanyaan yang diajukan menyoroti perasaan penyair yang merasa tersesat, tidak mengetahui arah yang jelas, dan merasa tidak pasti akan nasibnya.

Pencarian Identitas dan Tujuan: Penyair merenungkan tentang pencarian jati diri dan tujuan hidupnya. Dia bertanya pada dirinya sendiri apakah hidupnya telah memiliki makna yang sejati, atau apakah dia telah menjalani hidup dengan benar.

Peran Seorang Penyair: Penyair mengungkapkan bahwa selain menulis puisi, hidupnya juga melibatkan pencarian cinta dan eksplorasi dunia. Penyair mencoba menemukan tujuan hidupnya melalui hubungan dengan alam dan ekspresi sastra.

Puisi "Potret Penyair" adalah perenungan mendalam tentang makna hidup, pencarian identitas, dan peran seorang penyair dalam dunia. Melalui pertanyaan-pertanyaan filosofis dan penggambaran alam yang indah, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan hakikat eksistensi manusia dan peran kreativitas dalam pencarian makna hidup.

Puisi: Potret Penyair
Puisi: Potret Penyair
Karya: Eka Budianta

Biodata Eka Budianta:
  • Christophorus Apolinaris Eka Budianta Martoredjo.
  • Eka Budianta lahir pada tanggal 1 Februari 1956 di Ngimbang, Jawa Timur.
© Sepenuhnya. All rights reserved.