Puisi: Saat-Saat Gelap (Karya Toeti Heraty)

Puisi "Saat-Saat Gelap" karya Toeti Heraty menggambarkan pertemuan dalam suasana gelap dan sunyi, yang di dalamnya terdapat ketegangan, kesaksian, ...
Saat-Saat Gelap


Saat-saat gelap pertemuan
                    – yang keramat –
membenam dalam pangkuan
senyap sunyi, titian yang harus dilewati
curam sunyi, semesta yang menjadi saksi
hari cipta terulangi.

Bukan, ini bukannya pertemuan lagi
tetapi
iba tergetar menyingkirkan diri
                    – dari kesaksian –

Manusia yang menyerah pada keangkuhan tunggal
tetapi diam-diam menikmati
jari membelai, meneguk
dari sumber kehidupan.


Sumber: Sajak-Sajak 33 (1973)

Analisis Puisi:
Puisi "Saat-Saat Gelap" karya Toeti Heraty adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan pertemuan dalam suasana gelap dan sunyi, yang di dalamnya terdapat ketegangan, kesaksian, dan penuh dengan makna yang mendalam. Puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan tentang aspek-aspek kehidupan yang lebih dalam dan emosional.

Pertemuan dalam Gelap: Puisi ini menggambarkan pertemuan yang keramat dan dianggap suci, yang terjadi di tengah-tengah kegelapan. Ini menciptakan gambaran tentang pertemuan yang mungkin tidak terlihat oleh mata, tetapi memiliki makna dan signifikansi yang kuat. Gelap di sini dapat diartikan secara harfiah maupun sebagai simbol dari ketidakpastian dan kebingungan.

Pengalaman yang Dalam: Puisi ini mengungkapkan bahwa saat-saat gelap adalah saat-saat di mana pengalaman mendalam dan signifikan terjadi. Saat-saat ini dianggap sebagai titik balik di mana segala sesuatu berlangsung dan terungkap. Dalam keheningan dan gelapnya, momen-momen ini memperoleh arti yang lebih mendalam dan memengaruhi nasib atau arah hidup.

Pertemuan yang Berulang: Baris "hari cipta terulangi" mengacu pada pengulangan peristiwa-peristiwa dalam hidup. Ini menggambarkan bahwa pertemuan-pertemuan seperti ini terjadi berulang kali, dan mungkin memiliki arti yang mendalam dan berdampak besar pada perkembangan seseorang.

Dilema Keangkuhan dan Kehidupan: Puisi ini juga menyoroti dilema antara keangkuhan dan hasrat hidup. Manusia mungkin merasa lemah dan menyerah pada keangkuhan dunia, tetapi pada saat yang sama, mereka menemukan kesenangan dan kebahagiaan dalam pengalaman kehidupan yang mendalam dan penuh makna.

Makna dalam Simpangan Kata: Puisi ini juga memanfaatkan gaya bahasa yang kuat, seperti penggunaan kata "iba tergetar menyingkirkan diri." Frasa ini menciptakan gambaran tentang suatu pemisahan atau penghapusan keberadaan, yang dapat diartikan sebagai pengalaman menghilangnya kesaksian atau pengalaman yang mendalam.

Puisi "Saat-Saat Gelap" oleh Toeti Heraty adalah karya yang mengajak pembaca untuk merenung tentang makna dan signifikansi dalam pertemuan yang terjadi dalam suasana gelap dan sunyi. Puisi ini menyiratkan bahwa momen-momen seperti ini memiliki makna yang dalam dan mungkin merupakan titik balik dalam perkembangan dan pengalaman hidup. Melalui bahasa dan gambaran yang kuat, puisi ini mengeksplorasi tema-tema yang mendalam seperti keberadaan, makna, dan pengalaman manusia.

Puisi Toeti Heraty
Puisi: Saat-Saat Gelap
Karya: Toeti Heraty

Biodata Toeti Heraty:
  • Toeti Heraty lahir pada tanggal 27 November 1933 di Bandung.
  • Toeti Heraty meninggal dunia pada tanggal 13 Juni 2021 (pada usia 87) di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.