Puisi: Sebuah Perjalanan (Karya Eka Budianta)

Puisi "Sebuah Perjalanan" karya Eka Budianta adalah sebuah penggambaran tentang perpisahan dan perjalanan spiritual seseorang yang dicintai.
Sebuah Perjalanan

Kekasihmu telah pergi jauh
melalui liku-liku di pegunungan
menyusuri jalan pasir sepanjang pantai
penuh dengan sampan-sampan
yang kini tinggal siluet di hatinya

Kekasihmu telah pergi jauh
bersama derasnya angin senja
dan sisa debu jalan mengantarkan
angin pagi yang lembut
membelai sayap-sayap merpati
berhambur terbang menuju mentari

Kekasihmu telah pergi
bersama ombak bengawan yang kekal
mengenangkan hulunya yang dangkal
di sela-sela perbukitan rendah
tempat terhampar padang bunga
dan bunda terbaring di bawahnya.

1977

Sumber: Cerita di Kebun Kopi (1981)

Analisis Puisi:

Puisi "Sebuah Perjalanan" karya Eka Budianta adalah sebuah penggambaran tentang perpisahan dan perjalanan spiritual seseorang yang dicintai. Dengan menggunakan gambaran alam dan perjalanan fisik, penyair menggambarkan proses perpisahan dan kesadaran akan kepergian kekasihnya.

Tema Perpisahan dan Pergulatan Emosional: Puisi ini menggambarkan tema perpisahan dengan kekasih yang telah pergi meninggalkan sang penyair. Setiap baris puisi menggambarkan kesedihan dan rindu yang mendalam atas kepergian sang kekasih. Penyair menggunakan elemen alam seperti pegunungan, pantai, angin, dan ombak untuk mengekspresikan pergulatan emosional yang dirasakan oleh penyair.

Perjalanan Spiritual dan Kehilangan: Perjalanan kekasih yang meninggalkan sang penyair digambarkan sebagai sebuah perjalanan spiritual. Liku-liku di pegunungan dan jalan pasir sepanjang pantai mencerminkan perjalanan hidup dan pengalaman yang mendalam. Kehilangan kekasih diikuti dengan perjalanan spiritual yang melibatkan refleksi dan penghayatan akan kepergian.

Simbolisme Alam: Penyair menggunakan simbolisme alam seperti angin, debu jalan, angin pagi, dan ombak untuk menciptakan suasana yang mendalam dan menggambarkan perasaan kehilangan yang dalam. Angin dan ombak menjadi simbol perubahan dan perjalanan, sementara debu jalan mencerminkan jejak perjalanan yang telah dilalui.

Puisi ini menghadirkan perasaan kesedihan, kehilangan, dan rindu yang mendalam. Melalui penggunaan gambaran alam dan perjalanan, penyair berhasil menggambarkan proses perpisahan dan perjalanan spiritual yang dialami sang penyair akibat kepergian kekasihnya. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang arti kehilangan, perpisahan, dan perjalanan spiritual dalam kehidupan manusia.

Puisi: Sebuah Perjalanan
Puisi: Sebuah Perjalanan
Karya: Eka Budianta

Biodata Eka Budianta:
  • Christophorus Apolinaris Eka Budianta Martoredjo.
  • Eka Budianta lahir pada tanggal 1 Februari 1956 di Ngimbang, Jawa Timur.
© Sepenuhnya. All rights reserved.