Puisi: Selamat Pagi, Yayang (Karya Arifin C. Noer)

Puisi "Selamat Pagi, Yayang" karya Arifin C. Noer menggambarkan momen sederhana dalam kehidupan sehari-hari dan hubungan cinta yang intim.
Selamat Pagi, Yayang


Ketika cahaya matahari tumpah lewat kaca jendela
Angin pun memainkan pucuk dedaunan,
Bunga-bunga genit jadinya

Kita sama-sama menggeliat tanpa saling menatap
Diam-diam berterimakasih kepada udara - kepada hidup
Karena kita masih mau percaya pada cinta
Di atas karpet berserakan sisa-sisa

Percakapan-percakapan kita
Mimpi-mimpi kita semalam
Di antara sepatu-sepatu sandal-sandal
Celana-celana baju-baju
Asbak yang penuh putung, gelas-gelas kosong botol-botol kosong

Langit pagi ini langit kita
Berwarna biru muda rata dan terbuka
Biarkan bening biarkan hening

Jangan putar kaset dulu
Jangan ada gerak dulu
Aku hanya ingin mendengar
Menghirup desah nafasmu
Dan menatap matamu
Pandanganmu yang selalu bagai malam

Kita harus berterimakasih kepada hidup
Karena kita masih mempercayai cinta

Sekarang segeralah mandi
Berpakaian yang rapi sisir rambut
Biarkan terjulai seperti biasanya

Kalau mau pake sipat hati-hati,
Jangan kena bola mata nah segeralah

Selamat pagi, sayang kita akan mulai lagi
Mengikuti matahari entah ke mana.


4 Oktober 1977

Analisis Puisi:
Puisi "Selamat Pagi, Yayang" karya Arifin C. Noer adalah karya yang menggambarkan momen sederhana dalam kehidupan sehari-hari dan hubungan cinta yang intim. Dalam puisi ini, pengarang berhasil menyampaikan pesan tentang keindahan dalam kesederhanaan dan kebahagiaan yang ditemukan dalam momen-momen kecil.

Penggambaran Kesederhanaan: Puisi ini membuka dengan deskripsi suasana pagi yang cerah ketika sinar matahari masuk melalui jendela. Penggambaran ini menciptakan suasana yang tenang dan damai. Dedikasi terhadap momen-momen sehari-hari yang sederhana adalah salah satu tema sentral dalam puisi ini.

Hubungan yang Hangat: Puisi ini juga merujuk pada hubungan intim antara dua orang yang saling mencintai. Meskipun mereka mungkin tidak berbicara satu sama lain atau saling menatap, mereka merasakan rasa syukur kepada hidup karena cinta yang mereka bagi. Puisi ini menciptakan gambaran tentang hubungan yang kuat dan penuh penghargaan antara dua individu.

Penciptaan Suasana: Penggunaan kata-kata dalam puisi ini membantu menciptakan suasana yang khusyuk dan penuh kasih. Bahasa yang digunakan oleh pengarang seperti "mimpi-mimpi kita semalam" dan "langit pagi ini langit kita" menekankan hubungan yang erat antara dua orang tersebut dan bagaimana hubungan mereka memengaruhi persepsi mereka terhadap dunia.

Pesan Tentang Kehidupan dan Cinta: Puisi ini mengandung pesan tentang menghargai momen-momen kecil dalam kehidupan dan nilai cinta yang tulus. Pengarang mengajak pembaca untuk merenungkan makna dalam hubungan sederhana mereka dengan orang yang mereka cintai. Puisi ini juga menyoroti keindahan dalam melihat dunia melalui mata orang yang kita cintai.

Puisi "Selamat Pagi, Yayang" karya Arifin C. Noer adalah penggambaran yang sederhana dan indah tentang kebahagiaan dalam momen-momen sehari-hari dan hubungan yang intim. Dalam kata-katanya yang sederhana, pengarang mengkomunikasikan pesan tentang kehidupan, cinta, dan kebahagiaan yang dapat ditemukan dalam kesederhanaan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan dan menghargai momen-momen kecil dalam hidup mereka.

Puisi Arifin C. Noer
Puisi: Selamat Pagi, Yayang
Karya: Arifin C. Noer

Biodata Arifin C. Noer:
  • Arifin C. Noer (nama lengkapnya adalah Arifin Chairin Noer) lahir pada tanggal 10 Maret 1941 di kota Cirebon, Jawa Barat.
  • Arifin C. Noer meninggal dunia pada tanggal 28 Mei 1995 di Jakarta.
  • Arifin C. Noer adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.