Puisi: Tanda-Tanda Zaman (Karya Sobron Aidit)

Puisi "Tanda-Tanda Zaman" karya Sobron Aidit menggambarkan perasaan dan suasana yang dipenuhi kebingungan, ketidakpastian, dan kontradiksi di ...
Tanda-Tanda Zaman


Kerusuhan, pembunuhan, penyiksaan dan penculikan
penjarahan dan perkosaan, jambret, perampokan
bolak-balik ke pengadilan
sowan dan sowan
tobat nasional
doa nasional
Ikrar Husnul Khatimah.

Sowan lagi, cium tangan
mintalah, kabulkanlah, berdoalah agar jangan lagi
ada kerusuhan di mana-mana
dan kami janji
tidak lagi akan hujat-menghujat
ya Bapak Cendana berkahilah kami
kasihanilah kami
terlalu banyak darah mengalir
terlalu banyak jiwa melayang
berikanlah senyum-simpulmu yang mengental
agar tercegah revolusi sosial
gado-gado harapan
aduk-mengaduk
bagaikan rujak-sentul
mondar-mandir ngalor-ngidul.

Doa dan panjatan harapan
justru kepada kepala pembunuh
langit tetap saja gelap berawan
kelabu menghitam-legam
yang baru saja merah kini hitam
yang baru saja segar kini pucat
pertanda yang paling ditakuti
segera akan datang
akan jemput siapa yang ketakutan sangat
yang tak punya apa-apa selalu berani
yang akan hilang hanyalah
belenggu ketakutan
sudah itu si miskin
yang tiada punya apa-apa
mungkin akan punya kebebasan
buat ngomong buat ungkapkan perasaan
buat melanjutkan kehidupan
buat untuk tidak lapar.

Hopla
pesta rujak-sentul
gado-gado campur-aduk
mondar-mandir ngalor-ngidul
ada yang akan berakhir
ada yang akan mulai
ada yang akan hilang
ada yang akan punya
karena langit di atas sana
menjerit tanda sakit
bolak-balik terbalik-balik
tapi tetap akan ada akhir
karena mampet kotoran sudah mulai mengalir
tertapis-saring di ujung waktu.


17 Februari 1999

Analisis Puisi:
Puisi "Tanda-Tanda Zaman" karya Sobron Aidit adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perasaan dan suasana yang dipenuhi kebingungan, ketidakpastian, dan kontradiksi di tengah-tengah perubahan sosial dan politik yang terjadi pada suatu zaman.

Kekerasan dan Kekacauan: Puisi ini membuka dengan serangkaian kata yang mengekspos gambaran kekerasan dan kekacauan dalam masyarakat, seperti kerusuhan, pembunuhan, penyiksaan, penculikan, dan tindakan kriminal lainnya. Ini mencerminkan ketidakstabilan dan konflik yang melanda zaman tersebut.

Tobat Nasional dan Doa: Dalam upaya merespons kekerasan dan kekacauan ini, puisi menggambarkan upaya untuk meraih perdamaian dan ketenangan melalui tobat nasional dan doa nasional. Hal ini mencerminkan upaya masyarakat untuk mencari solusi atas keadaan sulit yang mereka hadapi.

Jengkel pada Kepala Pembunuh: Puisi ini menunjukkan ketidakpuasan terhadap pemerintah atau kepala negara yang dianggap memiliki peran dalam situasi yang buruk. Ada tuntutan agar kepala pembunuh mengakhiri kekerasan dan konflik.

Perubahan Warna: Puisi ini menggunakan perubahan warna, dari merah menjadi hitam, untuk menggambarkan perubahan dalam keadaan sosial dan politik. Ini menggambarkan perasaan gelap dan ketidakpastian yang merajalela.

Harapan akan Perubahan: Meskipun puisi ini penuh dengan penggambaran negatif, ada juga sentuhan harapan. Puisi ini menyatakan bahwa yang akan hilang adalah ketakutan, dan mereka yang miskin dan tidak memiliki apa pun mungkin akan mendapatkan kebebasan untuk berbicara dan melanjutkan kehidupan mereka.

Gado-Gado Harapan: Puisi ini menggunakan metafora "gado-gado campur-aduk" untuk mencerminkan kebingungan dan perubahan yang terjadi. Ini menggambarkan perasaan campur aduk dan kontradiksi yang ada di dalam masyarakat.

Akhir dan Mulai: Puisi ini menyoroti konsep bahwa segala sesuatu memiliki awal dan akhir. Meskipun ada ketidakpastian dan kerumitan dalam masyarakat, puisi ini menciptakan harapan akan perubahan dan perbaikan.

Pesan Sosial: Puisi ini berfungsi sebagai kritik sosial terhadap kondisi sosial dan politik yang sulit. Puisi ini mengajak pembaca untuk berpikir tentang perubahan yang mungkin terjadi dan pentingnya berjuang untuk perdamaian dan keadilan.

Puisi "Tanda-Tanda Zaman" karya Sobron Aidit adalah sebuah karya sastra yang kuat yang mencerminkan kebingungan dan perasaan ketidakpastian yang dihadapi oleh masyarakat pada suatu waktu tertentu. Puisi ini juga menyiratkan pesan bahwa meskipun ada banyak konflik dan kebingungan, perubahan dan perdamaian tetap mungkin dicapai melalui upaya bersama.

"Puisi: Tanda-tanda Zaman"
Puisi: Tanda-Tanda Zaman
Karya: Sobron Aidit
© Sepenuhnya. All rights reserved.