Puisi: Terbangun (Karya Toeti Heraty)

Puisi "Terbangun" menyoroti perjalanan manusia antara mimpi dan realitas, serta cara kita merespons kehidupan sehari-hari di tengah keadaan yang ...
Terbangun


Nah, mimpi itu telah selesai
telah kujelajahi:
        – ruang kosong itu –
        ternyata di situ saja
        mencari-cari
atau pilih saja karena lebih suka
ragu berjalan meraba-raba:
        – dalam lengang-padat
        rumah jenazah – beribu keong
        akan terjaga.

Lebih baik bangun, bangkit dan segera dekati
anjing baru tergilas mobil tetangga
masih sempat lari ke rumah, di depan
        tangga robohnya

Anak-anak berdiri mengelilinginya sepi
mudah-mudahan saja ada yang ingat membelai
dan menyebut namanya.


Sumber: Nostalgi = Transendensi (1995)

Analisis Puisi:
Puisi "Terbangun" karya Toeti Heraty adalah sebuah refleksi mendalam terhadap perjalanan mimpi dan kenyataan dalam kehidupan sehari-hari.

Eksplorasi Mimpi dan Kehidupan Nyata: Puisi ini membawa pembaca dalam perjalanan antara mimpi dan kenyataan. Ia merangkai gambaran ruang kosong dalam mimpi, mengindikasikan kesendirian atau pencarian, yang kemudian disandingkan dengan kenyataan: sebuah kejadian nyata di sekitar tangga yang roboh.

Pemilihan dan Raguan: Penekanan pada "cari-cari" dan "pilih saja" dalam mimpi menyoroti ragu atau ketidakpastian dalam membuat keputusan. Hal ini tercermin dalam penjelasan rumah jenazah yang padat dengan keong, memberikan gambaran ketidakpastian atau perasaan terhimpit dalam memilih dan meraba-raba di antara banyak pilihan.

Keadaan Penuh Kesedihan dalam Kehidupan Nyata: Pada kehidupan nyata, ada kejadian tragis, seperti tangga yang roboh dan anjing tergilas mobil. Ini menggambarkan betapa kenyataan bisa membawa situasi mendalam dan bahkan sedih, menegaskan bahwa realitas seringkali keras dan tak terduga.

Harapan dalam Kesedihan: Meskipun keadaan memilukan, ada harapan dalam sepi di sekitar situasi tragis. Anak-anak berdiri di sekitar tangga, mewakili harapan akan kepedulian dan kebaikan manusia, terutama dalam momen-momen kegelapan.

Sinyal Bangun dan Hidup: Pesan utama yang disampaikan adalah tentang bangkit dari mimpi, meraih kenyataan, dan terlibat dalam hidup sehari-hari. Terdapat dorongan untuk menghadapi dan membangun kembali, meskipun dalam keadaan sulit.

Puisi "Terbangun" menyoroti perjalanan manusia antara mimpi dan realitas, serta cara kita merespons kehidupan sehari-hari di tengah keadaan yang mungkin seringkali penuh kebingungan, kebingitan, dan kehilangan. Meski adakalanya kesedihan atau ketidakpastian, pesan terangnya tetap menyala dalam perjumpaan harapan dalam sepi, mewakili keajaiban kemanusiaan yang selalu ada di dalam setiap kegelapan.

Puisi Toeti Heraty
Puisi: Terbangun
Karya: Toeti Heraty

Biodata Toeti Heraty:
  • Toeti Heraty lahir pada tanggal 27 November 1933 di Bandung.
  • Toeti Heraty meninggal dunia pada tanggal 13 Juni 2021 (pada usia 87) di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.