Puisi: Aku Kelud Sinabung Jakarta (Karya Fikar W. Eda)

Puisi "Aku Kelud Sinabung Jakarta" karya Fikar W. Eda menggambarkan pengaruh dan simbolisme letusan gunung berapi terhadap kehidupan dan harapan.
Aku Kelud Sinabung Jakarta

Kelud menyemburkan debu cinta
Membentuk payung
menutupi langit Jawa
Diterbangkan angin ribuan mil jauhnya
Mengantar kehangatan

Dari relung Sinabung
mengalir lava kasih sayang
Menyusur lereng lembah

Sepanjang Sumatera
Membawa kesuburan

Merapi memercikkan api bahagia
Berpendar di angkasa
warna warni cahaya
Mengirim harapan

Cintaku menggenangi Jakarta
Mengalir dari kanal purba
Mencurah  dari langit raya
Membasuh ratapan

Cinta itu mengalir di sini
Menggenapi cangkir kopi
tanpa gula.

Jakarta, Februari 2014

Analisis Puisi:
Puisi "Aku Kelud Sinabung Jakarta" karya Fikar W. Eda membawa perpaduan metafora dari gunung berapi di Indonesia—Kelud, Sinabung, dan Merapi—dengan kehidupan sehari-hari yang diwakili oleh Jakarta. Puisi ini menggambarkan pengaruh dan simbolisme letusan gunung berapi terhadap kehidupan dan harapan.

Metafora Alam dan Cinta: Puisi ini menggambarkan letusan Kelud yang membawa debu cinta dan payung yang menutupi langit Jawa. Metafora ini menggambarkan efek letusan gunung berapi yang terdengar maha kuasa namun dapat membawa pesan kehangatan dan cinta. Lava Sinabung di lereng Sumatera diilustrasikan sebagai aliran kasih sayang dan kesuburan yang mengalir ke seluruh pulau.

Perlambangan Kebahagiaan dan Harapan: Gunung Merapi digambarkan memercikkan "api bahagia" yang berpendar di angkasa, mewakili simbolisme akan kehidupan yang penuh warna dan harapan. Puisi ini menggunakan metafora gunung berapi sebagai pembawa harapan dan kebahagiaan, sekaligus menyuarakan pengaruh alam yang tak terelakkan.

Kehidupan Kota Jakarta: Dalam konteks Kota Jakarta, puisi ini menyampaikan cinta yang menggenangi dan mengalir dari kanal purba, sebagai simbol cinta yang tulus dan murni, tanpa gula yang berlebihan. Metafora "mencurah dari langit raya" menggambarkan kehangatan yang turun dari langit sebagai air hujan yang dapat membawa kesegaran dan menghapus kesedihan.

Puisi "Aku Kelud Sinabung Jakarta" menciptakan gambaran tentang kekuatan alam, simbolisme letusan gunung berapi, dan hubungannya dengan kehidupan manusia. Ini adalah kombinasi unik antara fenomena alam yang luar biasa dan pesan-pesan kehidupan sehari-hari seperti cinta, harapan, dan kebahagiaan, menunjukkan bahwa dalam kekuatan alam yang menakutkan, masih ada kebaikan dan harapan bagi kita.

Fikar W. Eda
Puisi: Aku Kelud Sinabung Jakarta
Karya: Fikar W. Eda

Biodata Fikar W. Eda:
  • Fikar W. Eda lahir pada tanggal 8 Mei 1966 di Takengon, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.