Puisi: Anakku Menangis (Karya Mustafa Ismail)
Puisi: Anakku Menangis
Karya: Mustafa Ismail
Anakku Menangis
Anakku menangis menagih jam mainnya
bagai gelombang menendang langit
padahal malam telah larut, saatnya kita mengisi hidup
dengan kegembiraan mimpi-mimpi
Banyak orang menangis di luar
langit telah sobek - di Aceh, Ambon, Bengkulu, dan Jakarta -
kita hanya bisa menunggu, cuma menunggu
ada embun yang jatuh, entah dari mana
Sebab hidup telah banyak melahirkan pertengkaran
untuk kesekian kali, kita pun menanggung kekalahan.
Jakarta, 25 Juni 2000
Karya: Mustafa Ismail