Analisis Puisi:
Puisi "Bayang Ibu" karya D. Kemalawati adalah sebuah karya sastra yang mengangkat tema perpisahan dan perjalanan menuju kedewasaan. Puisi ini menggambarkan hubungan seorang anak dengan ibunya yang mencerminkan pentingnya melepaskan genggaman dan menghadapi tantangan hidup untuk menjadi merdeka. Puisi ini juga menunjukkan kekuatan imajinasi dan harapan akan pencarian jati diri dan pemahaman yang lebih dalam tentang kehidupan.
Perpisahan dan Perjalanan Menjadi Merdeka: Puisi ini dibuka dengan sentuhan emosional saat sang ibu melepaskan genggaman tangan anaknya dan memberinya kesempatan untuk melihat burung-burung yang bebas melayang di udara. Hal ini mencerminkan momen perpisahan dan awal perjalanan anak itu sendiri menuju kedewasaan dan kemandirian.
Tangga sebagai Metafora Perjalanan: Pada puisi, "Nak, kita tak punya sayap / hanya tangga demi tangga / yang kita daki meninggikan diri sendiri," tangga digambarkan sebagai metafora perjalanan hidup. Setiap anak harus mendaki tangga-tangga kehidupan, belajar dari setiap langkah dan kesalahan, untuk mencapai kematangan dan pemahaman yang lebih dalam.
Kembali ke Bayang Ibu: Pada bagian selanjutnya, puisi menyampaikan bahwa walaupun anak itu mencapai puncak, ia akan kembali ke bayang ibu yang selalu menantinya. Ini mencerminkan rasa cinta dan dukungan ibu yang tetap ada meskipun anak telah tumbuh dewasa dan menjalani perjalanan hidupnya sendiri.
Meminjam Sayap Bidadari: Pada bagian akhir puisi, ada harapan dan imajinasi untuk meminjam sayap bidadari, yang menggambarkan kekuatan imajinasi dan cita-cita yang tinggi dalam mengeksplorasi jati diri dan alam pikiran yang lebih dalam.
Puisi "Bayang Ibu" karya D. Kemalawati adalah sebuah karya sastra yang menyentuh dan menggambarkan perjalanan hidup dari seorang anak yang harus melepaskan genggaman ibunya dan menghadapi tantangan hidup untuk menjadi merdeka. Melalui metafora tangga dan sayap bidadari, puisi ini menyampaikan pesan tentang pentingnya perjalanan dan pengembangan diri dalam mencari pemahaman dan makna dalam kehidupan. Sentuhan emosional dan harapan dalam puisi ini memberikan kesan yang mendalam dan memotivasi pembaca untuk menghargai hubungan ibu dan meraih potensi dalam hidup mereka.
Karya: D. Kemalawati