Puisi: Bengkulu yang Manis (Karya Mustafa Ismail)

Puisi "Bengkulu yang Manis" karya Mustafa Ismail adalah sebuah karya sastra yang penuh dengan cinta dan rasa kagum terhadap kota Bengkulu di pulau ...
Bengkulu yang Manis


Bengkulu yang manis
aku datang dari jauh
dari balik bukit sebuah pulau
nun di kaki Seulawah

Aku datang dengan rencong
yang telah kusarungkan sebagai
cenderamata bagimu saudaraku
satu darah, satu moyang:

Para pelaut, pedagang dan pesiar dari negeri-negeri jauh dan singgah untuk berniaga, melancong dan berdakwah di pulau ini
lalu lahirlah kita - orang Sumatera.

Bengkulu yang manis
aku tak pernah membayangkan
bakal datang ke Pantai Panjang
menikmati ombak yang tenang

menggigil di sejuknya kebawetan
berpuisi di pucuk-pucuk teh
dengan daun-daun yang hijau
di puncak Kepahiyang.

Aku menikmati tetabuhan dol
dan atraksi muda-mudi kepahiyang
yang elok nian menyanyikan dan menarikan masa depan

Bengkulu yang manis
aku datang dari ujung pulau,
pulau ini juga, yang kaya rempah
dan sejarah, terharu di ujung senja:

sambil membayangkan
sebuah negeri yang berbukit-bukit
dengan pantai yang teduh
dan udara yang sedingin es

Kita bermain-main dengan kenangan:
Sukarno yang bergitar di beranda
sambil menyanyi untuk Fatmawati
tentang Republik yang merdeka

Aku menapaki tangga dan ruang-ruang malborogh mencari kenangan yang lain:
keperkesaan orang-orang bengkulen.

Ketika lelah, kita menghabiskan sore di Danau Dendam Tak Sudah
menikmati angsa-angsa dan burung-burung yang pulang ke sarang.

Dan di Curup, kita boleh sepuasnya memandang matahari yang terbit atau terbenam - di puncak Bukit Kaba
sambil mencium aroma pucuk-pucuk teh dan bunga kopi

Jangan lupa pula ke Manna, tempat raflesia pertama kali ditemukan
oleh seorang dokter dari Inggris yang begitu mencintai alam - Joseph Arnold - pada 1818.

Bengkulu yang manis
Aku ingin berkisah banyak tentangmu - bidadari cantik yang
tiap pagi bermandi cahaya di tepi kali di sebuah lembah yang adem.

Mari terus tersenyum, duhai manis
bersama matahari yang tak
pernah terbenam
sambil merancang anak-anak tangga pendakian.


Kepahiyang, 15 Juli 2018

Analisis Puisi:
Puisi "Bengkulu yang Manis" karya Mustafa Ismail adalah sebuah karya sastra yang memperlihatkan pengagungan dan cinta penyair terhadap kota Bengkulu di pulau Sumatera. Puisi ini dipenuhi dengan rasa kekaguman, keindahan, dan sejarah kota tersebut. Mari kita analisis lebih mendalam tentang makna dan pesan yang terkandung dalam puisi ini.

Penggalian Sejarah dan Identitas: Puisi ini memulai perjalanan ke masa lalu, mengungkapkan sejarah dan identitas Bengkulu. Disebutkan tentang para pelaut, pedagang, dan pesiar dari negeri-negeri jauh yang datang ke pulau tersebut untuk berdagang dan berdakwah. Dari sinilah lahirlah kita, orang Sumatera. Penyair menghargai akar budaya dan identitas yang timbul dari pertemuan dan percampuran berbagai suku dan budaya di kota ini.

Rasa kagum atas Keindahan Alam: Puisi ini juga mencerminkan rasa kagum penyair terhadap keindahan alam Bengkulu. Ia menikmati keindahan Pantai Panjang dengan ombak yang tenang, kesegaran di puncak Kepahiyang, dan pesona Danau Dendam Tak Sudah. Alam yang disajikan dalam puisi ini memberikan nuansa yang damai dan menenangkan.

Kenangan Bersejarah: Puisi ini memuat kenangan bersejarah tentang Sukarno yang bergitar di beranda dan menyanyikan lagu untuk Fatmawati tentang Republik yang merdeka. Ini mencerminkan betapa berharga dan bersejarahnya momen-momen tersebut bagi orang-orang Bengkulu.

Nilai Sejarah dan Budaya: Penyair juga menggali nilai sejarah dan budaya di tempat-tempat tertentu seperti Curup dan Manna. Disebutkan tentang penemuan bunga raflesia oleh Joseph Arnold pada tahun 1818, menunjukkan betapa kaya warisan alam dan budaya Bengkulu.

Cinta pada Tempat Asal: Puisi ini menggambarkan rasa cinta dan cinta pada tempat asal. Penyair ingin "berkisah banyak tentangmu - bidadari cantik yang tiap pagi bermandi cahaya di tepi kali di sebuah lembah yang adem." Hal ini menunjukkan rasa cinta dan rasa kehormatan penyair terhadap kota yang mempesona ini.

Puisi "Bengkulu yang Manis" karya Mustafa Ismail adalah sebuah karya sastra yang penuh dengan cinta dan rasa kagum terhadap kota Bengkulu di pulau Sumatera. Puisi ini menggali sejarah, keindahan alam, dan budaya Bengkulu, serta menunjukkan betapa berharganya kenangan bersejarah dan nilai-nilai budaya di tempat ini. Puisi ini mengekspresikan rasa cinta dan cinta pada tempat asal, yang mengajak pembaca untuk menghargai dan menghormati kekayaan alam dan budaya di kota ini.

Puisi Mustafa Ismail
Puisi: Bengkulu yang Manis
Karya: Mustafa Ismail
© Sepenuhnya. All rights reserved.