Puisi: Elegi Tanah Kelahiran (Karya Mustafa Ismail)

Puisi: Elegi Tanah Kelahiran 1989-1998 Karya: Mustafa Ismail
Elegi Tanah Kelahiran 1989-1998 (1)


Ketika bukit itu dibongkar dan tulang-tulang menyembul keluar
aku tertegun dan kalut: manusiakah yang menguburnya
betapa hidup begitu mudah berakhir. Cinta begitu saja dicabut.

Jakarta, 23 April 2000


Elegi Tanah Kelahiran 1989-1998 (2)


Tak ada isyarat, kematian datang tiba-tiba
kita tak mungkin mengelak. Karena itu hapuslah 
air matamu
Tuhan memang menciptakan cinta agar kita 
berkasih-kasihan
tetapi kematian adalah pilihan: sebuah cinta paling kekal.

Jakarta, 23 April 2000

Puisi Mustafa Ismail
Puisi: Elegi Tanah Kelahiran
Karya: Mustafa Ismail
© Sepenuhnya. All rights reserved.