Puisi: Keudah (Karya Hasbi Burman)

Puisi "Keudah" karya Hasbi Burman menggambarkan keindahan alam dan kehidupan di sebuah desa, sambil mengeksplorasi tema-tema seperti nostalgia, ...
Keudah

Remang lampu kota menyibak selendang senja
Ketika semilir mengayuh kenangan lama
Ada yang tak terucap ketika mencium wangi malam

Tiba-tiba kabut menjamah geliat pinggang desa
Ada yang merendam di bibir sungai
Bayang-bayang meresahkan
Hati begitu bergetar disentuh oleh semacam rasa
Gugusan angin dari laut meluruhkan
Sampai batas ceria

Bercanda sorot mata dengan warna-warni lampu kota
Riak sungai yang perak Krueng Aceh membelah suasana
Bagi mereka yang tak pernah jadi
Ternyata hanyut tenggelam dalam hati
Di desa yang bernama ini, tawar menawar
Hanya sebuah basa-basi
Pada akhirnya kehidupan semakin menua 
Mempertahankan harga diri

Memandang ke udik sungai ungu jauh sekali 
Merdu nyanyian perawan-perawan tanggung yang dipingit
Menggelepar dalam sejuk malam
Yang ingin melepas diri dari jerat serang laba-laba.

Desember, 1992

Analisis Puisi:

Puisi "Keudah" karya Hasbi Burman adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan keindahan dan kegelisahan kehidupan di sebuah desa. Melalui penggambaran alam dan suasana malam, puisi ini menghadirkan perasaan nostalgia, keharuan, dan pertimbangan tentang makna hidup.

Penggambaran Alam dan Suasana Malam: Puisi ini dibuka dengan gambaran tentang remang lampu kota yang menyibak selendang senja, menciptakan suasana yang tenang dan merenung. Kabut yang menjamah geliat pinggang desa menciptakan atmosfer misterius dan mengundang pembaca untuk merenungkan kedalaman alam dan pikiran.

Tema Nostalgia dan Kenangan: Puisi ini merujuk pada kenangan lama dan aroma malam yang membuat pembaca teringat akan masa lampau. Ada rasa tak terucap ketika mencium wangi malam, menandakan kehadiran kenangan yang menggugah emosi.

Refleksi tentang Hidup: Penggambaran sungai, lampu kota, dan riak sungai yang membelah suasana menciptakan gambaran tentang kehidupan yang terus bergerak. Meskipun ada permainan sorot mata dan riak sungai yang indah, pada akhirnya kehidupan semakin menua dan mempertahankan harga diri menjadi penting.

Pertimbangan tentang Kehidupan dan Kebebasan: Puisi ini juga menyentuh tema pembebasan diri dari jerat kehidupan yang terasa seperti laba-laba. Sungai ungu yang mengalir jauh melambangkan kebebasan yang diinginkan, sementara nyanyian perawan-perawan tanggung yang dipingit menyoroti perjuangan dan keinginan untuk melepas diri dari keterbatasan.

Secara keseluruhan, puisi "Keudah" karya Hasbi Burman adalah sebuah puisi yang menggambarkan keindahan alam dan kehidupan di sebuah desa, sambil mengeksplorasi tema-tema seperti nostalgia, refleksi tentang hidup, dan kebebasan. Melalui gambaran-gambaran yang kuat dan kata-kata yang indah, puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan makna hidup dan arti kebebasan.

Hasbi Burman
Puisi: Keudah
Karya: Hasbi Burman

Biodata Hasbi Burman:
  • Hasbi Burman (Presiden Rex) lahir pada tanggal 9 Agustus 1955 di Lhok Buya, Aceh Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.