Puisi: Lebaran (Karya Fikar W. Eda)

Puisi "Lebaran" karya Fikar W. Eda berhasil menangkap esensi dan keindahan momen malam Lebaran serta mengekspresikan kedalaman spiritualitas yang ...
Lebaran

Malam yang basah
sepotong bulan di ubun-ubun
netes doa pada sajadah
di luar
anak-anak membakar api.

Takengon, Ramadhan 1407 H

Sumber: Rencong (2005)

Analisis Puisi:

Puisi "Lebaran" karya Fikar W. Eda adalah karya singkat namun sarat makna yang menggambarkan momen malam Lebaran dengan penggunaan gambaran-gambaran yang sederhana namun kuat.

Atmosfer Malam Lebaran: Puisi dimulai dengan deskripsi atmosfer malam Lebaran yang khas. Kata "basah" memberikan kesan kelembaban udara, yang mungkin disebabkan oleh hujan atau embun malam. Atmosfer basah ini menciptakan suasana yang tenang dan meriah, sesuai dengan semangat Lebaran yang penuh keceriaan.

Simbolisme Potongan Bulan: Penggambaran "sepotong bulan di ubun-ubun" menciptakan gambaran yang kuat dan simbolis. Bulan sering kali dikaitkan dengan spiritualitas dan keberkahan, dan keberadaannya di ubun-ubun, atau bagian atas kepala, dapat diinterpretasikan sebagai simbol kehadiran ilahi atau keberkahan yang turun ke atas umat manusia, terutama dalam momen penting seperti malam Lebaran.

Netes Doa pada Sajadah: Gambaran ini menggambarkan tindakan spiritualitas dan refleksi yang dilakukan pada malam Lebaran. Netes doa pada sajadah mencerminkan hubungan yang dalam antara individu dengan Sang Pencipta, di mana individu mencurahkan doa dan harapan mereka sebagai ungkapan syukur dan permohonan ampunan di malam yang penuh berkah ini.

Kontras Antara Dalam dan Luar: Puisi menampilkan kontras antara suasana dalam dan luar rumah. Di dalam, ada tindakan spiritual dan refleksi yang dilakukan oleh individu, yang tercermin dalam netes doa pada sajadah. Di luar, anak-anak membakar api, mungkin untuk memperingati atau merayakan momen Lebaran. Kontras ini menunjukkan perbedaan antara ritual keagamaan yang dalam dan kegiatan kebersamaan yang lebih eksternal yang sering terjadi selama perayaan Lebaran.

Penggunaan Bahasa yang Sederhana namun Kuat: Fikar W. Eda menggunakan bahasa yang sederhana namun kuat untuk menggambarkan momen malam Lebaran. Penggunaan kata-kata yang singkat dan deskriptif memperkuat gambaran tentang atmosfer malam Lebaran, sehingga membawa pembaca ke dalam momen yang dijelaskan.

Dengan demikian, melalui penggunaan gambaran-gambaran yang sederhana namun dalam, puisi "Lebaran" karya Fikar W. Eda berhasil menangkap esensi dan keindahan momen malam Lebaran serta mengekspresikan kedalaman spiritualitas yang terkandung di dalamnya.

Fikar W. Eda
Puisi: Lebaran
Karya: Fikar W. Eda

Biodata Fikar W. Eda:
  • Fikar W. Eda lahir pada tanggal 8 Mei 1966 di Takengon, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.