Puisi: Memoikra (Karya Mustafa Ismail)
Puisi: Memoikra
Karya: Mustafa Ismail
Memoikra
Lelah belum sepenuhnya lenyap, ketika kita kembali bercakap
sore itu, di sebuah sudut di kampusmu, tentang cahaya
yang berkilatan, di kaki Buket Rata
Ini menu semusim, mungkin kau ingin mengatakan itu,
ketika kita saling memandang, menghadapi hidangan
di meja makan, di tepi jalan raya yang sibuk
Sebentar lagi aku akan berangkat, setelah matahari jatuh
tetapi bus-bus tidak ada yang mau pergi
jalan raya menjadi gaib, malam membeku
Dan satu hal yang pasti, tidak ada darah yang menetes
dari pohon-pohon di bukit itu, seperti kini.
Lhokseumawe, 1995-Sawangan, 2002
Karya: Mustafa Ismail