Nyanyian Miris
Dalam riuh gerimis, engkau pulang kesenyapan abadi dan rentangan kabut airmata seribu dewa melelehkan genangan darah pada langit terbuka aku nyanyikan puji-pujian laut lengkung daratan jauh pada batas tatapan yang menenggelamkan isak tangismu semalam
Pada kekosongan yang menyesakkan seribu hari sia-sia kita persiapkan menggenggam harapan dan kenisbian waktu kepedihan telah merejam mimpimu menghanguskan hati lembut dan cinta tiba-tiba aku menggigil, menaiki rahasia cahya matamu semua menyeretku pada kenangan dan kematian semua menyeretku dalam kelu abadi
Melepasmu ke lorong panjang sejarah hatiku letih, riuh gerimis dan airmata mengingatkan aku pada jalanan basah menggigil antara batas ada dan tiada dan bayanganmu yang samar hilang dalam kelindapan daun-daun semuanya menyeretku pada kenangan dan kematian semuanya menyeretku ke dalam kelu abadi!
Banda Aceh, 3 Mei 1994
Karya: Doel CP Allisah