Puisi: Tuntun Aku Ya Rabb (Karya D. Kemalawati)

Puisi "Tuntun Aku Ya Rabb" karya D. Kemalawati adalah sebuah karya sastra yang menyampaikan permohonan petunjuk dan panduan dari Tuhan dalam ....
Tuntun Aku Ya Rabb

Entah sampai hitungan ke berapa
kaki ini masih melangkah
Di atas taburan bunga dan serpihan kaca

Duhai Rabb, aku mencium wangi-Mu
dalam sunyi jalan menuju
harap cemasku
akankah Kau rangkul aku
bila bertemu

Duhai Rabb,
Izinkan aku menjadi kekasih-Mu
Tuntun langkahku
hingga berhenti dalam pangkuan-Mu.

Banda Aceh, 2 April 2014

Analisis Puisi:
Puisi "Tuntun Aku Ya Rabb" karya D. Kemalawati adalah sebuah karya sastra yang menyampaikan permohonan petunjuk dan panduan dari Tuhan dalam perjalanan hidup seseorang. Puisi ini menggambarkan perasaan kerinduan dan keinginan untuk mencapai kedekatan dengan Tuhan serta menemukan jalan keharapan di tengah lika-liku kehidupan.

Perjalanan dan Taburan Bunga: Puisi ini dibuka dengan gambaran tentang perjalanan hidup seseorang yang telah berlangsung cukup lama, tergambar dari kata-kata "entah sampai hitungan ke berapa, kaki ini masih melangkah." Perjalanan tersebut diilustrasikan dengan gambaran "di atas taburan bunga dan serpihan kaca," yang mencerminkan kenyataan campur aduk dalam kehidupan dengan keindahan dan pahit getir yang terkadang dihadapi.

Mencium Wangi Tuhan dalam Sunyi: Kemudian, dalam kesunyian jalan yang dijalani, penyair menyatakan bahwa ia mencium wangi Tuhan, yang menggambarkan pengalaman spiritual dan kehadiran Tuhan yang dirasakan dalam hati dan pikirannya ketika ia berjalan menuju harapan dan cita-citanya.

Permohonan Kedekatan dengan Tuhan: Pada bagian berikutnya, puisi ini menyatakan permohonan untuk meraih kedekatan dengan Tuhan, seperti dalam baris "akankah Kau rangkul aku bila bertemu." Ini menggambarkan kerinduan dan harapan untuk merasakan pelukan dan kasih sayang Tuhan, seiring dengan keyakinan bahwa dalam pencarian dan perjalanan hidupnya, Tuhan akan memberikan petunjuk dan perlindungan.

Permohonan Menjadi Kekasih Tuhan: Penyair juga menyampaikan permohonan untuk menjadi kekasih Tuhan dengan baris "Izinkan aku menjadi kekasih-Mu." Permohonan ini mencerminkan keinginan untuk menjadi lebih dekat dengan Tuhan, mengabdikan diri sepenuhnya, dan mengikuti jalan-Nya dengan penuh kepercayaan.

Harapan untuk Berhenti dalam Pangkuan Tuhan: Puisi ini diakhiri dengan harapan yang kuat untuk berhenti dalam pangkuan Tuhan, sebagai lambang keselamatan dan ketenangan. Ini mencerminkan keinginan untuk mencapai kedekatan yang penuh dengan Tuhan, di mana semua kegelisahan dan perjalanan hidup dapat diberikan kepada-Nya.

Puisi "Tuntun Aku Ya Rabb" karya D. Kemalawati adalah sebuah karya sastra yang menyampaikan permohonan petunjuk dan panduan dari Tuhan dalam perjalanan hidup seseorang. Melalui gambaran perjalanan hidup, keindahan, dan tantangan, puisi ini menyiratkan kerinduan untuk mencium wangi Tuhan dalam kesunyian, menjadi kekasih Tuhan, dan berhenti dalam pangkuan-Nya. Pesan spiritual dalam puisi ini memberikan penghiburan dan inspirasi untuk mencari kedekatan dengan Tuhan dalam segala aspek kehidupan.

D. Kemalawati
Puisi: Tuntun Aku Ya Rabb
Karya: D. Kemalawati

Biodata D. Kemalawati:
  • Deknong Kemalawati lahir pada tanggal 2 April 1965 di Meulaboh, Aceh.
© Sepenuhnya. All rights reserved.