Puisi: Belajar dari Nasib (Karya Mustafa Ismail)

Puisi "Belajar dari Nasib" karya Mustafa Ismail menggambarkan perjalanan emosional yang penuh tantangan dan penderitaan dalam menghadapi nasib yang ..
Belajar dari Nasib

Seperti itulah kita, seandainya meneruskan percintaan
di sudut sana: bertahun-tahun didera hujan, terik,
juga ketakutan. Bertahun-tahun pula kita melihat ribuan anak
menjadi yatim atau kehilangan saudara kandung
ditelan seribu serigala. Dan mereka hanya bisa menangis,
cuma menangis
sekedar mengusir rasa sakit, atau melukiskan semua itu
menjadi nasib yang telah ditulis di setiap telapak tangan.

Seperti itulah, mereka kini: hidup di pengungsian,
belajar dari rasa takut, dan akhirnya mereka pun jadi biasa
hidup tak lagi penting untuk diberi makna, apalagi dipolesi
dengan segala macam ornamen orang kota, yang sibuk,
dan seluruh waktunya habis untuk memikirkan nasibnya sendiri.

Jakarta, 5 Juli 2000

Analisis Puisi:

Puisi "Belajar dari Nasib" karya Mustafa Ismail menyajikan gambaran yang penuh makna tentang pengalaman hidup yang penuh tantangan dan kesulitan. Dalam puisi ini, penyair membawa pembaca melalui perjalanan emosional yang menggambarkan perjuangan hidup dan belajar dari nasib yang sulit.

Pengalaman Hidup yang Penuh Tantangan: Penyair menggambarkan pengalaman hidup yang keras dan penuh tantangan, seperti didera oleh hujan, terik, dan ketakutan. Hal ini menggambarkan kondisi sulit yang dihadapi dalam perjalanan percintaan atau kehidupan secara umum.

Penderitaan Anak-Anak yang Tidak Berdaya: Puisi ini juga menggambarkan penderitaan anak-anak yang tidak berdaya, seperti menjadi yatim piatu atau kehilangan saudara kandung akibat berbagai musibah. Mereka hanya bisa menangis sebagai cara untuk mengungkapkan rasa sakit dan kehilangan yang mereka alami.

Pembelajaran dari Pengalaman Hidup: Meskipun dihadapkan pada kesulitan dan penderitaan, penyair menunjukkan bahwa melalui pengalaman hidup ini, mereka belajar menjadi kuat dan bertahan. Mereka belajar dari rasa takut dan penderitaan, dan akhirnya menjadi biasa dengan kondisi sulit tersebut.

Kehidupan di Pengungsian: Penyair juga menggambarkan kehidupan di pengungsian, di mana orang-orang belajar untuk hidup dengan ketidakpastian dan ketakutan. Mereka tidak lagi memberi makna pada hidup, tetapi hanya berusaha bertahan hidup di tengah-tengah kondisi sulit tersebut.

Puisi "Belajar dari Nasib" karya Mustafa Ismail menggambarkan perjalanan emosional yang penuh tantangan dan penderitaan dalam menghadapi nasib yang sulit. Meskipun dihadapkan pada berbagai kesulitan, penyair menunjukkan bahwa melalui pengalaman hidup ini, kita belajar menjadi kuat dan bertahan.

Puisi
Puisi: Belajar dari Nasib
Karya: Mustafa Ismail
© Sepenuhnya. All rights reserved.