Puisi: Catatan Pertemuan (Karya M. Nurgani Asyik)

Puisi: Catatan (Pertemuan) Karya: M. Nurgani Asyik
Catatan (Pertemuan)


Kenyataannya, kita sedang duduk
menghadapi menu sehari-hari: kepahitan,
kegetiran. kegamangan, keletihan, kerutinan,
masalah dan laksaan pertanyaan yang tak kunjung jelas
tapi ada senyum sekaligus memberi dua arti

aku seakan-akan sekedar jadi penonton
adegan per adegan tergambar dari setiap piring
di samping, secangkir kegerahan gelak mendidih
(berjuta ketidakpahaman semakin melengkapi
seluloid yang telah diawali tadi)
tapi kenyataannya, kita tetap berdiam

sebenarnya siapa yang jadi penonton
kita larut terbawa dalam angka-angka scan
ibarat benda asing, aneh dan kecil
menjadi sosok di video-game
terlihat di antaranya adalah diriku, dirimu,
serta semua yang ada dalam mata Sang Sutradara

ya
kita sedang duduk di senyap restoran
walau gema riuh perbincangan masih membekas
dan matamu diam-diam lekat di darahku
(kau pun tahu itu)


Meulaboh – Banda Aceh, 1993

Puisi: Catatan (Pertemuan)
Puisi: Catatan Pertemuan
Karya: M. Nurgani Asyik
© Sepenuhnya. All rights reserved.