Puisi: Laut (Karya J. Kamal Farza)

Puisi "Laut" karya J. Kamal Farza menggambarkan kekuatan dan keindahan lautan, serta berbagai keinginan, harapan, dan refleksi manusia yang ...
Laut

Setiap memandangi laut,
selalu ingin menjadi nelayan,
membawamu seekor ikan.

Setiap memandangi laut,
selalu ingin menjadi pawang,
menaklukkan buaya, agar kau aman.

Setiap memandangi laut,
selalu ingin punya perahu,
membawamu berlayar,
lepas dari belenggu.

Ketika memandang laut
menunggu air surut,
menunggumu sampai aku
dan kau pun keriput.

Sabang, 17 Juni 2011

Analisis Puisi:

Puisi "Laut" karya J. Kamal Farza menggambarkan hubungan yang dalam antara manusia dan laut, serta berbagai keinginan dan harapan yang terkait dengan lautan.

Simbolisme Laut: Laut digambarkan sebagai simbol kekuatan alam yang besar dan menakutkan, tetapi juga mempesona dan mengundang. Dalam puisi ini, laut tidak hanya menjadi latar belakang fisik, tetapi juga melambangkan kehidupan, kebebasan, dan tantangan.

Keinginan dan Harapan: Penyair menggambarkan berbagai keinginan dan harapan yang muncul ketika memandangi laut. Keinginan untuk menjadi nelayan, pawang buaya, atau memiliki perahu mencerminkan hasrat untuk mengatasi tantangan alam dan memanfaatkan sumber daya laut untuk kehidupan.

Imajinasi dan Impian: Puisi ini menciptakan gambaran tentang imajinasi dan impian seseorang ketika berhadapan dengan lautan yang luas. Keinginan untuk berlayar dan menjelajahi lautan menggambarkan keinginan untuk meraih kebebasan dan petualangan yang tak terbatas.

Proses Penuaan dan Kematian: Di baris terakhir puisi, penulis menyelipkan refleksi tentang penuaan dan kematian yang tak terhindarkan. Air surut laut menjadi metafora untuk siklus kehidupan manusia, di mana saat air surut menunggu, kita menunggu juga hingga keriput akhirnya menghampiri.

Hubungan Manusia dengan Alam: Puisi ini menyoroti hubungan yang kompleks antara manusia dan alam, khususnya laut. Meskipun laut seringkali dianggap sebagai sumber daya yang dapat dimanfaatkan, puisi ini juga menggambarkan rasa kagum dan rasa hormat terhadap kekuatan dan keindahan alam.

Puisi "Laut" karya J. Kamal Farza menggambarkan kekuatan dan keindahan lautan, serta berbagai keinginan, harapan, dan refleksi manusia yang terkait dengannya. Melalui penggunaan bahasa yang sederhana namun kuat, penyair berhasil menciptakan gambaran yang hidup tentang hubungan antara manusia dan alam, serta kompleksitas emosi dan pikiran yang muncul ketika kita berhadapan dengan lautan yang luas dan megah.

J. Kamal Farza
Puisi: Laut
Karya: J. Kamal Farza

Biodata J. Kamal Farza:
  • J. Kamal Farza lahir pada tanggal 13 April 1969 di Aceh.
© Sepenuhnya. All rights reserved.