Puisi: Lewat Tengah Malam (Karya Sulaiman Juned)

Puisi "Lewat Tengah Malam" Karya Sulaiman Juned merupakan sebuah penjelajahan dalam kegelapan, yang menyentuh aspek-aspek spiritual dan emosional ...
Lewat Tengah Malam

Ada, tak sampai dari malam
katakanlah tentang angin
berpusing atas ubun-ubun
menjilat pucuk rambut.

Ada, tak sampai dari malam
katakanlah tentang api
membara dalam hati - membakar nurani jadi debu.

(Ternyata aku hanya pejalan malam tanpa suluh).

Banda Aceh, 1994

Analisis Puisi:

Puisi "Lewat Tengah Malam" Karya Sulaiman Juned merupakan sebuah penjelajahan dalam kegelapan, yang menyentuh aspek-aspek spiritual dan emosional manusia. Dengan metafora yang kuat dan nada yang puitis, puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan keadaan pikiran dan perasaan yang tersembunyi di balik malam yang gelap.

Kegelapan Malam: Puisi ini dibuka dengan gambaran kegelapan malam yang menghadirkan atmosfer misterius dan hening. Malam dalam puisi ini bukan sekadar waktu, tetapi sebuah metafora untuk ketidakpastian, kegelisahan, dan kekosongan dalam kehidupan.

Angin dan Api: Dalam puisi ini, angin dan api digambarkan sebagai elemen-elemen alam yang kuat dan memikat. Angin yang berpusing di atas ubun-ubun menggambarkan kekuatan alam yang tak terduga dan seringkali tidak dapat dimengerti, sementara api yang membara dalam hati melambangkan emosi yang menyala-nyala dalam batin seseorang.

Kebimbangan dan Ketidakpastian: Penggunaan bahasa yang kaya dalam puisi ini menciptakan gambaran tentang kebimbangan dan ketidakpastian yang dirasakan oleh penulis. Dia merenungkan eksistensinya dalam kegelapan malam, merasa terpisah dan terasing dari dunia luar.

Pencarian Jati Diri: Dengan mencatat bahwa dia hanya "pejalan malam tanpa suluh", penulis menggambarkan perasaannya yang tersesat dan kebingungannya dalam mencari jati diri dan makna dalam kehidupan. Metafora ini menggambarkan perjalanan spiritual dan pencarian yang dilakukan di tengah kegelapan kehidupan.

Penyadaran Diri: Puisi ini juga menunjukkan proses penyadaran diri. Melalui refleksi dalam kegelapan, penulis mulai menyadari keberadaannya yang sebenarnya dan mencoba memahami peran dan tujuan hidupnya.

Dengan kata-kata yang sederhana namun dalam, "Lewat Tengah Malam" membawa pembaca ke dalam perjalanan introspektif yang mendalam. Puisi ini menggugah pemikiran tentang eksistensi, kegelisahan, dan pencarian makna dalam kehidupan manusia. Melalui pengalaman kegelapan malam, puisi ini menawarkan kesempatan untuk merenungkan keberadaan dan keadaan batin yang tersembunyi di dalam diri kita.


Puisi
Puisi: Lewat Tengah Malam
Karya: Sulaiman Juned
© Sepenuhnya. All rights reserved.