Puisi: Nyeri (Karya Mustiar AR)

Puisi "Nyeri" karya Mustiar AR adalah sebuah pengungkapan perasaan sakit dan ketidakadilan yang dirasakan oleh tokoh dalam puisi tersebut. Melalui ...
Nyeri


Nyeri itu masih ada
di sini
ketika sepatu mengkilat langkahi kaki kecilnya

Dia berkata:
apa yang kau banggakan
di sini
kau tak lebih dari kecoa busuk
dendam.


Catatan:
Puisi ini adalah lanjutan dari Puisi Balada Sandal Jepit

Analisis Puisi:
Puisi "Nyeri" karya Mustiar AR adalah sebuah pengungkapan perasaan sakit dan ketidakadilan yang dirasakan oleh tokoh dalam puisi tersebut. Melalui penggunaan bahasa yang kuat dan puitis, penyair berhasil menggambarkan kehadiran nyeri yang masih melingkupi dirinya.

Puisi ini dimulai dengan pernyataan bahwa nyeri masih ada, mengisyaratkan bahwa penyair masih merasakan beban emosional yang berat. Setiap langkah yang diambil oleh sepatu mengkilat menyakitkan kaki kecil tokoh dalam puisi ini. Hal ini mungkin mencerminkan perlakuan buruk atau pengabaian yang dialami tokoh tersebut.

Dalam puisi ini, sang tokoh berbicara kepada orang lain yang tidak dijelaskan identitasnya. Tokoh mengekspresikan rasa ketidakpuasan dan pertanyaan yang ditujukan kepada orang tersebut. Dia menanyakan apa yang membuat orang tersebut merasa bangga dan mengungkapkan ketidakadilan yang dirasakannya. Penyair menggunakan metafora "kecoa busuk" untuk menggambarkan perasaan tokoh yang merasa direndahkan dan diabaikan.

Puisi ini memperlihatkan adanya ketidakadilan sosial yang dirasakan oleh tokoh dalam puisi. Melalui kata-kata yang sederhana namun tajam, penyair menggambarkan perasaan nyeri dan dendam yang berkobar di dalam hati tokoh. Puisi ini menyoroti ketidakadilan dalam masyarakat dan mengekspresikan kepahitan yang dirasakan oleh individu yang mungkin sering kali diabaikan atau dianggap tak berarti.

Dengan puisi "Nyeri", Mustiar AR mengajak pembaca untuk merenungkan rasa sakit dan ketidakadilan yang mungkin dialami oleh individu dalam kehidupan sehari-hari. Puisi ini menjadi medium untuk mengungkapkan perasaan yang sulit diungkapkan secara langsung, tetapi melalui kata-kata yang indah dan kuat, penyair mampu membangkitkan emosi dan pemikiran pembaca terhadap isu-isu sosial yang penting.

Puisi: Nyeri
Puisi: Nyeri
Karya: Mustiar AR
© Sepenuhnya. All rights reserved.