Puisi: Percuma (Karya Sulaiman Juned)

Puisi "Percuma" karya Sulaiman Juned menggambarkan perasaan keputusasaan, kegagalan, dan ketidakberdayaan.
Percuma

Percuma
membingkai hati. Andai pikiran
terkurung rahasia debu - mengeruh jauh
nurani mengumpal dengki dendam.

Percuma
merenda hati. Andai perahu
terbuat atas nama kemarahan
mencipta topeng - melahirkan jiwa
pengecut jadi pahlawan
(kita adalah boneka dimainkan mimpi).

Solo, 2006

Analisis Puisi:

Puisi "Percuma" karya Sulaiman Juned merupakan karya yang sarat dengan refleksi tentang kegagalan, keputusasaan, dan penyesalan. Dalam puisi ini, penulis menggambarkan kondisi emosional yang terperangkap dalam siklus kegagalan dan putus asa.

Makna "Percuma": Kata "percuma" di sini mengacu pada kegagalan dan putus asa. Puisi ini menyampaikan pesan tentang usaha yang sia-sia, keputusasaan, dan kekecewaan atas hasil yang tidak memuaskan.

Gambaran Kekurangan dan Keputusasaan: Penyair menggambarkan pikiran yang terkurung dalam "rahasia debu" dan "nurani yang mengumpal dendam." Hal ini menggambarkan kegelapan dan keputusasaan yang melingkupi pikiran dan hati, serta rasa sakit yang dalam.

Perasaan Terkekang dan Terjebak: Puisi ini juga menyampaikan gambaran tentang perasaan terkekang dan terjebak dalam situasi yang tidak diinginkan. Perahu yang terbuat atas nama kemarahan dan penciptaan topeng adalah metafora untuk perasaan tidak mampu mengendalikan keadaan dan menjadi korban dari kekuatan yang lebih besar.

Kritik terhadap Ketidakberdayaan: Penyair mengkritik perasaan ketidakberdayaan dan kemustahilan untuk mengubah nasib. Bahkan, pemahaman tentang diri sebagai "boneka dimainkan mimpi" menunjukkan rasa kehilangan kontrol dan keputusasaan yang mendalam.

Gaya Bahasa yang Kuat: Puisi ini menggunakan bahasa yang kuat dan gambaran yang khas untuk menyampaikan perasaan keputusasaan dan kegagalan. Metafora dan simbolisme yang digunakan menambah kedalaman makna puisi dan memberikan gambaran yang kuat tentang kondisi emosional yang digambarkan.

Puisi "Percuma" karya Sulaiman Juned adalah puisi yang menggambarkan perasaan keputusasaan, kegagalan, dan ketidakberdayaan. Dengan menggunakan gambaran yang kuat dan bahasa yang khas, puisi ini berhasil menyampaikan pesan tentang kegagalan dan rasa putus asa yang mendalam. Puisi ini adalah karya yang memprovokasi pemikiran tentang kondisi emosional manusia yang terjebak dalam siklus kegagalan dan keputusasaan.

Puisi
Puisi: Percuma
Karya: Sulaiman Juned
© Sepenuhnya. All rights reserved.