Puisi: Potret Diri (Karya Sulaiman Juned)

Puisi "Potret Diri" adalah sebuah perenungan yang mendalam tentang kesetiaan, keagungan cinta, dan hubungan dengan ibu. Penyair menggambarkan ...
Potret Diri
(dari rantau kuziarahi makammu, Mak)

Entah dengan apa dapat melukiskan
kesetiaan. Bahasa yang bagaimana mampu
melahirkan sajak tentang keagungan
cinta. Mak, telah berton-ton ajaran
tersimpan di jiwa belum juga dapat
menyiram wangi Seulanga ke dadamu
(aku ziarahi kuburmu dalam mimpi panjang).

Solo, 2006

Analisis Puisi:
Puisi "Potret Diri" karya Sulaiman Juned adalah sebuah refleksi yang dalam tentang kesetiaan, keagungan cinta, dan hubungan dengan ibu. Dengan penggunaan bahasa yang mendalam dan simbol-simbol yang kuat, penyair menggambarkan kompleksitas hubungan manusia dengan makhluk yang dicintainya.

Penggambaran Kesetiaan dan Kebingungan: Puisi ini dibuka dengan kebingungan dan keputusasaan dalam melukiskan kesetiaan. Penyair mengakui kebingungannya dalam mencari bahasa yang tepat untuk mengungkapkan konsep yang sangat dalam dan kompleks ini. Kesetiaan dipandang sebagai sesuatu yang sulit diungkapkan dan dimengerti sepenuhnya.

Pertanyaan tentang Kekuatan Bahasa: Penyair merenungkan kekuatan bahasa dan keagungannya dalam menciptakan puisi yang memperlihatkan kebesaran cinta. Dia menyadari bahwa bahasa memiliki batas dalam menyampaikan makna dan keindahan cinta yang sejati. Meskipun demikian, upaya untuk menyampaikan keagungan cinta terus dilakukan.

Simbolisme Seulanga dan Hubungan dengan Ibu: Di baris terakhir, penyair menyebutkan "wangi Seulanga," yang merupakan simbol keharuman dan kebaikan. Ini mencerminkan hubungan yang mendalam antara penyair dengan ibunya. Meskipun penyair mengakui kebingungan dan ketidakmampuannya dalam menyampaikan kesetiaan dan cinta, dia menyirami wangi Seulanga ke dalam hati ibunya, bahkan dalam mimpi panjangnya.

Keterkaitan dengan Makna Lebih Dalam: Puisi ini juga mengandung makna lebih dalam tentang kebesaran cinta dan ketidakmampuan manusia untuk sepenuhnya memahami atau mengungkapkannya. Meskipun bahasa sering kali tidak cukup untuk mengungkapkan perasaan yang dalam, kesetiaan dan cinta tetap hadir dalam tindakan dan pengorbanan yang kita lakukan.

Puisi "Potret Diri" adalah sebuah perenungan yang mendalam tentang kesetiaan, keagungan cinta, dan hubungan dengan ibu. Penyair menggambarkan kebingungannya dalam menemukan kata-kata yang tepat untuk mengungkapkan kebesaran cinta, namun pada akhirnya, ia menemukan ketenangan dalam tindakan-tindakan nyata dan penghormatan terhadap ibunya, bahkan dalam mimpi panjangnya.

Puisi
Puisi: Potret Diri
Karya: Sulaiman Juned
© Sepenuhnya. All rights reserved.