Analisis Puisi:
Puisi "Sawahlunto Erat Sekejap" menggambarkan lanskap kota Sawahlunto yang sarat dengan sejarah dan kekayaan budaya. Penyair menggunakan lirik yang kuat untuk menggambarkan keindahan alam dan warisan sejarah yang terjaga di kota tambang tersebut. Sawahlunto diperkenalkan sebagai kota yang kaya akan peninggalan masa lalu, mulai dari lubang tambang batu bara hingga arsitektur kuno.
Tragedi dan Pahlawan: Dalam puisi ini, terungkap nuansa tragedi di balik kekayaan sejarah Sawahlunto. Kisah hidup kuli tambang, yang penuh dengan penderitaan dan tragis, diangkat sebagai bagian dari warisan kota. Mereka dianggap sebagai pahlawan yang melalui perjuangan hidup yang berat.
Kesetiaan dan Keindahan: Penyair menciptakan gambaran tentang kesetiaan dan keindahan kota Sawahlunto. Kota ini digambarkan sebagai tempat yang mempertahankan budaya dan tradisi warisan, namun juga memberi sambutan hangat kepada pendatang. Sentuhan cinta dan rasa rindu terhadap kota terwakili melalui gambaran Songket, bunga kopi, dan suasana malam yang tenang.
Masa Lampau dan Masa Kini: Puisi ini menunjukkan hubungan antara masa lampau dan masa kini Sawahlunto. Penyair memperkenalkan peninggalan sejarah kota dan perjalanan masa lalu, sementara juga menggambarkan bagaimana keindahan dan kekayaan budaya tersebut masih dirasakan dalam kehidupan sehari-hari.
Puisi "Sawahlunto Erat Sekejap" merupakan sebuah puisi yang memadukan kekayaan sejarah, tragedi, dan keindahan alam dari kota Sawahlunto. Penyair dengan mahir menyampaikan rasa rindu, kebanggaan, dan penghargaan terhadap warisan budaya dan sejarah kota tersebut. Dengan lirik yang indah, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan keajaiban dan kompleksitas kota yang sarat dengan cerita dan perjuangan hidup.
Karya: Sulaiman Juned