Puisi: Setelah Air Mata (Karya Mustafa Ismail)
Puisi: Setelah Air Mata
Karya: Mustafa Ismail
Setelah Air Mata
Kabar itu sudah kuduga: pantai telah
berpindah dan pohon sala di pasar
telah tumbang
Orang-orang mendaki bukit
memahat batu: hidup nyaris tinggal
sejengkal
Ada yang menangis sendirian
ada yang bersenandung sendirian
lagu-lagu kematian
Perjalanan ini masih jauh, saudaraku
buku-buku itu belum tuntas kita tulis
jangan bercinta dengan air mata
Angin masih berhembus
matahari masih terbit
di luar orang masih bercakap-cakap
Masih ada sajak-sajak yang lahir
masih ada potret kita di dinding
kita telan saja riak itu
Sudah kuduga kabar itu: rumah
telah jadi puing dan orang-orang
berangkat jauh
Tapi Tuhan masih di sini
mengutip air mata
menjadi rumah di seberang sana.
Pamulang, 9 Januari 2005
Karya: Mustafa Ismail